Yang menarik adalah, mesin yang dipakai ini memiliki beberapa kesamaan dengan mesin skubek yang sudah lebih dulu meluncur di Indonesia. Enggak percaya? monggo disimak.
Mesin 110 cc yang dipakai Benly ini memiliki kapasitas mesin bersih 107 cc, didapat dari diameter piston 50 mm dan stroke 55 mm. Konfigurasi ini sama seperti mesin Honda BeAT hingga Spacy Helm In di tanah air.
Mesin 4 tak satu silinder SOHC dengan 2 klep ini juga dilengkapi dengan injeksi bahan bakar step ke-4. Uniknya, konsumsi bahan bakarnya juga sama seperti Spacy Helm In PGM-Fi yang diklaim tembus 53 km/liter.
Dengan kapasitas tanki bahan bakar yang mencapai 10 liter, daya jelajahnya bisa mencapai 530 kilometer sekali isi penuh tanki bahan bakar. Bisa antar barang kemana-mana tuh!
Tapi ada juga bedanya, Honda Benly 110 ini mengusung transmisi CVT baru. Beltnya dipilih yang lebih lebar agar performannya saat membawa beban lebih berat tetap baik.
Kesamaan spesifikasi ini wajar saja terjadi. Pasalnya mesin ini dipakai di banyak varian motor yang dijual diberbagai belahan dunia. Di Jepang, Honda Dio 110 yang merupakan kembaran Honda Spacy juga menggunakan mesin yang sama.
Sedang untuk desainnya, tidak ada yang berbeda dengan Benly 50, sekilas sama saja. Tapi kemampuannya membawa beban jadi lebih kuat. Dek bawahnya juga sama-sama dibuat datar untuk membawa barang.
Hal lain yang menarik adalah perangkat remnya. Meski masih teromol depan-belakang tapi sudah combi brake. Selain itu, khusus varian "Pro" rem belakang dipindah ke kaki mirip bebek. Fungsinya untuk memudahkan ketika tangan kiri memegang barang bawaan, rem belakang masih bisa difungsikan dengan kaki.
Di Jepang, motor yang dijual mulai 239.400 Yen atau setara Rp 28 jutaan ini memiliki tiga pilihan warna. Yaitu biru, putih dan putih-cokelat. Honda juga menyiapkan beberapa aksesoris opsional seperti keranjang depan-belakang dan windshield. (motorplus-online.com)