Find Us On Social Media :

Jalan Milik Bersama, Hormati Pengendara Jalan Lainnya!

By Motorplus, Selasa, 7 Februari 2012 | 15:28 WIB
()


Jalan raya merupakan ruang publik yang digunakan oleh banyak orang. Sebagai ruang publik penggunaan jalan tidak bisa dimonopoli oleh segelintir pengguna jalan. Semua pihak harus berbagi dan harus tetap saling menghormati.

Pengguna jalan seperti pejalan kaki, pengemudi mobil, pengendara sepeda motor, andong atau becak merupakan pihak yang punya hak sama untuk lewat di jalan raya. Jangan semena-mena mau menang sendiri. Hormati kepentingan orang lain seperti kita menghormati diri sendiri.

Kesediaan untuk berbagi dan saling menghormati antar pengguna jalan ini yang makin dirasakan menipis. ÔÇ£Banyak kejadian kecelakaan akhir-akhir ini diakibatkan tidak adanya rasa menghormati antar pengguna jalan,ÔÇØ ungkap Made Surya, instruktur safety riding dari PT Astra Honda Motor (AHM).

Ada banyak sikap sikap sopan santun di jalan. Made menyebutkan contoh antara lain, melaju pada jalur yang semestinya, tidak menyalip seenaknya, juga hal lain yang dapat mengganggu pengguna jalan lainnya.

Made Surya mencontohkan, perilaku pengendara yang tidak menghormati pejalan kaki. ÔÇ£Kalau ada ruang yang masih bisa dinaiki, ada sebagian pengendara mengambil jalur orang lain. Misak nyelonong naik trotoar. Ini kan mengganggu pengguna jalan lain,ÔÇØ bilang instruktur berbodi tegap.

Salah seorang pejalan kaki, Fahmi pernah merasakan pahitnya diserempet pengendara di trotoar. Bahunya kena senggol di trotoar wilayah Arteri Pos Pengumben. ÔÇ£Saya sekarang merasa ngeri untuk berjalan di trotoar, terlebih jika jalanan macet. Hak saya di ambil motor yang naik ke trotoar,ÔÇØ katanya.

Untuk menyeberang jalan pun ia terkadang takut. Motor, mobil pribadi, angkutan umum semua jalan serba cepat. ÔÇ£Sebagai pejalan kaki posisi saya sangat lemah dan rentan di jalan raya dan saya target kecelakaan,ÔÇØ keluhnya.

ÔÇÿPerseteruanÔÇÖ yang umumnya terjadi di jalan lainnya antara pengendara dan pengemudi mobil serta angkutan umum. Masing-masing merasa menang sendiri. Rasa kesal diumpat kepada mobil pribadi karena tidak mau ngalah dan berjalan berbelok tanpa sein. Begitu juga dengan angkutan umum yang berbelok dan berhenti sembarangan.

ÔÇ£Secara jujur hal ini tidak semuanya benar. Karena pengendara pun tidak sedikit yang jadi penyebab macet dan rawan kecelakaan. Karenanya penting saling menghormati di jalan. Karena jalan raya memang merupakan milik bersama,ÔÇØ wanti Made lagi.

Mari kita mulai dengan saling menghormati! Pastinya ini akan mengurangi dampak buruk, karena fasilitas itu memang milik kita semua. (motorplus-online.com)