"Motor ini laris di Jepang dan Amerika. Disukai karena kecepatannya. Selain Hayabusa, knalpot Yoshimura untuk Kawasaki z10R juga penjualannya bagus," ungkap Masanori Ueno, Managing Director Sales Department Yoshimura Japan Co.,Ltd.
Sedang knalpot untuk motor sport 250 cc seperti Kawasaki Ninja 250R dan Honda CBR 250R justru tidak begitu baik. "Masih kurang tinggi penjualannya. Karena secara global di Amerika, Eropa dan Jepang umumnya dipakai oleh pelajar atau yang baru naik motor," bebernya.
"Setelah itu akan naik ke motor dengan kapasitas mesin lebih besar, dengan kecepatan lebih tinggi. Motor besar disukai karena bisa masuk tol," lanjutnya sambil menyebutkan adanya perbedaan budaya dengan konsumen di Asia khususnya Indonesia. Di tanah air motor ini justru ada di level atas.
Meski begitu, kedepannya Yoshimura akan mulai berekspansi ke pasar Asia. Kondisi perekonomian di Eropa dan Amerika sedang tidak terlalu baik jadi alasan. Apalagi negara-negara Asia dengan populasi motor besar makin banyak diakui cukup menjanjikan.
"Sekarang produsen roda dua sedang gencar memproduksi motor 250, 400 sampai 600 cc. Semakin lama akan semakin banyak jumlahnya sehingga harganya makin terjangkau," ungkapnya yang mengaku yakin pada pasar Indonesia.
Saat ini Yoshimura memiliki dua pusat produksi knalpotnya. Yang pertama ada di Jepang untuk memenuhi kebutuhan pasar di Asia dan lokal Jepang. Fasilitas di negeri sakura ini memiliki kapasitas produksi 20 hingga 30 ribu unit pertahun.
Yang kedua ada di Amerika dengan kapasitas produksi lebih dari 50 ribu unit pertahun. "Di Amerika 60 sampai 70 persennya memproduksi knalpot untuk motor offroad, seperti trail," akunya. (motorplus-online.com)