Supra X125 ini dibekali piston Sonic diameter 61,5 mm. Itu artinya, 3 mm lebih besar jika dibandingkan piston standar Sonic yang 58,5 mm. Lewat permainan piston oversize 300 ini, volume silinder membengkak hingga 171,9 cc. Tapi, nampaknya, duo brother ini masih menilai permainan piston belum cukup buat dongkrak power maksimal. Maka itu, stroke up ikut dilakukan.
Dari dua ubahan yang dilakukan di piston dan stroke, mesin jadi square. Efeknya, power di dua sisi jadi lebih rata. Ya, bawah hingga atas.
Mengimbangi volume silinder yang bertambah, part penyuplai gas bakar ikut diperhitungkan. Kiki yang doyan minum susu coklat ini, mengandalkan klep dari Honda Tiger. Diameter payung klep pakai 31 mm (in) dan 26 (ex).
Durasi buka-tutup kem tak luput dari sasaran. Tentunya, agar gas bakar yang masuk bisa lebih banyak ketimbang sebelumnya. ÔÇ£Kalo durasi tepatnya saya enggak pernah hitung. Yang jelas, pinggang kem dibuat 24 mm dan tinggi bumbungannya 32 mm,ÔÇØ timpal Lili.
Jika bagian klep sudah dibenahi tapi part pengabut tak dimainkan, hasilnya belum tentu sempurna. Maka itu, karburator ikut diganti. Duet tunner bersaudara ini andalkan milik Suzuki Shogun 125. ÔÇ£Selain itu, buat seting karburator Shogun lebih gampang ketimbang karburator bawaan motornya,ÔÇØ ungkap Lili yang ramah. Pasti ini direamer.
Terakhir, saluran buang diperlancar. Knalpot bawaan standar pabrik yang didalamnya terdapat banyak sekat, dipensiunkan dan diganti saluran buang racing yang lebih free flow tanpa sekat. ÔÇ£Knalpot dibuat sendiri, agar power yang dihasilkan lebih mantap,ÔÇØ jelas Kiki sembari bilang pakai CDI merek BRT Hyper Band agar terbebas dari limiter. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 50/90-17
Ban belakang : Sea Hawk 60/80-17
Pelek depan : Champ 1,20x17 & 1,40x17
Lengan ayun : Sport arm
Karbu : Reamer 31 mm