Secara desain sudah tidak perlu dijelaskan lagi. Vespa S 150ie memang tampil lebih maskulin dengan lampu kotak. Tapi urusan fitur, khususnya akomodasi memang ada beberapa yang berbeda dengan sang saudara Vespa LX 150ie.
Pada Vespa LX 150ie ada boks bagasi di bawah setang, bentuknya mirip laci lengkap dengan penutup. Sedang pada Vespa S 150ie, cuma konsol terbuka. Barang bawaan yang bisa dibawa sebenarnya tidak beda jauh, cuma ini jadi rawan kena hujan.
Tapi buat yang suka tampilan ramping, hilangnya boks bagasi ini jadi jawaban. Selain itu pijakan kaki juga bisa lebih tinggi. Yang mau selonjoran bisa lebih rileks, tapi tetap saja tidak disarankan karena mengganggu kestabilan berkendara
Oiya, desain speedometer-nya keren bro! List kroom di sekitar indikatornya nampak mewah. Belum lagi paduan warna putih-hitam-merah sebagai background membuatnya makin sporty. Sayangnya, di malam hari agak sulit membaca kecepatan. Warna jarum yang juga merah membuatnya sama dengan background.
Saat duduk di atas joknya, tingginya sama saja seperti Vespa LX 150ie. Buat pengendara dengan tinggi badan di bawah 170 cm pasti harus jinjit. Tapi terbayar kok dengan riding position-nya yang rileks. Posisi duduk sempurna dan setang tinggi bikin enggak mudah lelah meski jalan jauh.
Paling pinggang sedikit pegal ketika terlalu lama melintasi jalanan rusak. Paduan roda 11 inci di depan dan 10 inci di belakang memang kurang ramah pada aspal tidak rata. Untungnya ayunan suspensinya sangat membantu meredam getaran.
Top speed motor ini bisa 100 km/jam lebih sendiri, jarum speedometer mentok di angka 105 km/jam saja. Tapi tenaga di putaran menengahnya lumayan kuat untuk ukuran skuter yang punya rangka monoqouce cukup berat. Bodi dan rangka jadi satu dari material besi, khas Vespa!
Torsi besar hingga 11,2 Nm di 6,250 rpm langsung terasa sejak pertama kali gas dibuka. Sayangnya getaran saat gas mulai dipelintir perlahan sangat terasa, mirip kampas kopling selip. Tapi kalau langsung bejek bukaan gas besar, bisa berakselerasi mulus!
Sedang untuk konsumsi bahan bakarnya, skuter yang punya head lamp terang benderang ini bisa tembus 31 km/liter. Angka ini diambil dari beberapa kali pengetesan melintasi jalanan dengan kombinasi beragam. Dari macet hingga lengang, dengan kecepatan maksimal dibatasi 80 km/jam saja.
Rasanya keluarga Vespa ini memang didesain untuk santai. Jalan santai 40-60 km/jam di dalam kota memang menyenangkan. Tidak perlu ngebut-ngebut atau nikung miring-miring. Tinggal nikmati saja sorotan mata pengguna jalan lain yang jadi kenikmatan tersendiri mengendarai Vespa! (motorplus-online.com)