Biar piston bisa langsung digas tanpa menunggu inreyen lantaran keterbatasan waktu, perlu penanganan khusus. ÔÇ£Kalau piston baru langsung dipasang untuk balap lagi, biasanya macet lagi. Karena proses pemanasan piston dalam mesin tidak ideal,ÔÇØ ujar Adriansayah, kepala mekanik Honda Wahana Dunia Motor ADR.
Nah, biar terhindar dari macet, sebelum piston dipasang harus diukur dulu diameternya pakai mikrometer. ÔÇ£Yang diukur bagian bawah. Bagian yang biasanya dilapis teflon. Karena pantat piston inilah yang memiliki diameter paling lebar,ÔÇØ lanjut Adri.
Kemudian untuk mengukur lubang silinder pakai bore gauge untuk mengetahui diameter dalam liner silindernya. ÔÇ£Biasanya untuk motor balap, gap atau clearence antara dinding piston dengan liner bermain di angka 0,03 ÔÇô 0,04 mm,ÔÇØ urainya.
Setelah terpasag, eit tunggu dulu. Pembalap jangan main langsung geber saat mengaspal. Perlu penyesuain suhu mesin biar piston bisa awet saat race berlangsung. Jalankan mesin pada temperatur bertahap. Mulai 70, 80, sampai 100C. Putaran mesin juga mengikuti, mulai 7.000 rpm, 8.000 rpm sampai 10.000 rpm bertahap. ÔÇ£Kesempatan running bisa dimanfaatkan pembalap saat motor masuk lintasan dan warming up,ÔÇØ saran Adri.
Kalau seluruh tahapan dilewati, panas piston sudah bisa menyesuaikan suhu mesin. Jadi lebih aman, terhindar dari risiko piston macet lagi. (motorplus-online.com)