Pastika lubang panel gir dan tebal gir sama
Pun begitu, nggak semua lintasan atau trek yang ada di tanah air layak buat jalan motor. Apalagi beberapa daerah tertentu jalurnya justru lebih banyak menanjak. Sehingga butuh tunggangan siap dipakai di medan tersebut.
ÔÇ£Nggak terlalu repot sih bikin motor siap diajak menanjak. Terutama bila sering dan lebih banyak lewat jalur berbukit. Cara paling senderhana pakai gir setingan ringan,ÔÇØ ucap Hari Novrian alias Uda, mekanik Harry Motor.
Gir setingan ringan menurut Uda adalah mengganti jumlah mata gir depan atau belakang standar agar rasionya makin ringan saat akselarasi. Sehingga motor tak kedodoran saat melibas jalur menanjak.
ÔÇ£Misalkan Shogun 125 aslinya pakai perbandingan rasio 14/34. Biar enteng saat akselarasi, coba ganti mata gir belakang lebih besar lagi jadi 14/38 atau 14/40. Ukuran ini bisa pakai gir belakang punya Suzuki Tornado yang kebetulan tebal dan jumlah baut penelnya sama,ÔÇØ lanjut mekanik di Jl. H. Naman Blok R6/2B, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Pemilik motor Honda Grand atau Prima girnya 14/38. Bisa ganti gir belakang ukuran lebih besar macam punya Honda Supra (14/40). Atau motor varian bebek Yamaha yang bisa saling tukar juga banyak part aftermarketnya, sehingga jauh lebih mudah gonta-gantinya.
Cuma yang mesti diingat saat ganti gir pastikan lubang serta jumlah baut panel gir penggantinya. Selain itu tebal gir dan ukuran mata rantainya tetap sama agar mudah dipasang,ÔÇØ wanti Uda.
Gampang kan. (motorplus-online.com)