Teknologi HPARDS bisa diaplikas dengan koil racing dan standar
Nah, untuk mendongkrak kerja motor, banyak biker yang mengganti CDI yang limiternya di atas bawaan aslinya. Kebetulan nongol CDI Predator yang dijual masih underground.
CDI ini diaplikasi di Yamaha Jupiter-Z 2005. Dalam pengetesan disaksikan Hery Handoko dan Rian Ardiansyah dari Jakarta Jupiter Club (JJC).
CDI Predator ini katanya dilengkapi teknologi HPARDS (High Power Autoreleased Discharged System). ÔÇ£Jadi, bisa dipadukan dengan semua jenis koil. Baik standar maupun racingÔÇØ beber Joko Maryono, perancang CDI yang berada di Jl. Gambir Sawit No.11, Pandean, Umbulharjo, Yogyakarta.
Pengujian dilakukan dengan mesin Dynojet 250i milik Aero Speed di Jl. H. Nawi Raya No. 74, Jakarta Selatan. Tes awal dilakukan dengan CDI standar bawaan motor. Power maksimal yang dihasilkan 7,52 HP dengan torsi 6.93 ft.lbs.
Rpm bawah kalah. namun putaran atas lebih panjang
Lanjut dengan penggantian CDI Predator yang dilego dengan harga RP 140 ribu itu. Setelah pemasangan selesai motor diajak naik dinotes kembali. Hasilnya terlihat perbedaan, power bawah sampai 6.300 rpm masih kalah dibanding CDI standar.
Namun begitu lewat dari 7.300 rpm, CDI Predator baru bisa melewati CDI standar. Hasilnya power maksimal 7,55 HP dan torsi jadi 7,07 ft.lbs. Namun di motor harian jarang digunakan.
Putaran mesin atas sih lebih enak jika dibandingkan dengan CDI bawaan pabrik, ÔÇ£Cocok buat turing keluar kota yang kondisi jalannya tidak macet. Tapi kita belum tahu kekuatan CDI itu, karena jika hanya dites dino kekuatannya belum teruji,ÔÇØ ungkap Rian yang menjabat tatib di klub JJC. (motorplus-online.com)