Ambil contoh di Honda Supra X125. Bebek 125 cc dari Honda ini aplikasi diameter piston 52,4 mm. Lalu, jarak alias clearance antara piston dan liner bermain di 0,050 mm. Jika clearance sudah melebihi batas ini, baiknya segera lakukan penggantian dengan diameter piston yang lebih besar sedikit alias oversize.
Tapi, jangan sembarang oversize, lho. Sebab, kadang timbul masalah. Yaitu, suara ngelitik pada bagian blok mesin. ÔÇ£Harusnya tidak ada suara itu. Tapi, saya sudah dua kali mengalami kejadian seperti ini,ÔÇØ buka Tatang Mulyono, kepala bengkel Setia Utama Motor di Jl. HOS Cokroaminoto No. 5, Ciledug, Tangerang, Banten.
Ketika itu, piston pakai oversize 25. Setelah dipasang, lalu mesin dihidupkan dan timbul suara pada blok mesin.
Menurut Tatang, suaranya beragam. Mulai dari suara klep yang kendor sampai suara seher yang sepertinya mentok head. "Tapi, setelah dicek, seher jadi terasa lebih seret ketika masuk pada lubang blok mesin. Lalu pada linner timbul baret yang bentuknya melingkar," tambahnya.
Ada saran nih buat brother yang alami kejadian serupa. Solusinya, bawa seher dan blok silinder ke tukang bubut. ÔÇ£Tapi, pada saat membubut, upayakan diameter blok silinder dibikin ngeplos sampai seher jatuh dari lubang silinder,ÔÇØ jelas pria keturunan Sunda-Jawa ini.
Menurut Tatang, kejadian seperti itu timbul karena kualitas seher yang kurang baik. Terutama ketika menggunakan seher non orisinal. Ini buat piston KW ya. (motorplus-online.com)