Honda PCX 150 sudah resmi dipasarkan di Indonesia. Secara garis besar, desain bodinya memang tak ada yang berubah. Tapi soal mesin, benar-benar baru! Teknologinya terbarunya mengusung konsep eSP (enhanced Smart Power) Engine. Jadi jangan kaget kalau lebih mirip dengan mesin Vario Techno 125 PGM-FI ketimbang pendahulunya PCX 125.
ÔÇ£Kalau dibanding PCX sebelumnya, perubahan di sektor engine mencapai 80 persen. Tapi kalau dengan Honda Vario Techno 125 PGM-FI, hanya sekitar 25 persen,ÔÇØ buka Sarwono Edi, Technical Training Manager, PT Astra Honda Motor (AHM). Nah, apa saja bedanya? Langsung disimak!
Mulai dari kepala silinder. Di cylinder head terdapat beberapa penyempurnaan salah satunya adalah benjolan kecil di saluran masuk (IN) atau dekat dengan seating klep. "Ini merupakan penyempurnaan agar aliran bahan bakar jadi lebih lancar. Kalo sebelumnya terdapat sudut yang bikin aliran kabut bahan bakar terhambat,ÔÇØ jelas Edi, sapaan akrabnya.
Roller rocker arm baru lebih kecil Pelatuk klep sama-sama menganut bearing atau biasa kita kenal dengan istilah Roller Rocker Arm. Antara punya PCX 150 dengan Vario 125 modelnya sama, namun berbeda bentuk dengan PCX 125 yang lebih besar.
Turun dikit ke area ruang bakar. Mesin barunya ini memiliki desain blok silinder baru. Pergerakan yang tegak lurus tanpa tekanan ke dinding silinder secara berlebihan itu akan dilepas lapisan luar yang menyerupai kulit jeruk. Tujuannya untuk mengurangi hawa panas dengan cepat.
Makanya selain ada jalur air radiator, juga ada lubang pendinginan. Lubang ini mengalirkan uap panas dari dalam mesin ke luar. ÔÇ£Kalo sekarang ada dua lubang dan menjadi lebih dingin dan mesin lebih enteng,ÔÇØ tambahnya.
Stroke tetap 57,9 mm tapi diameter piston jadi 58,0 mm Selain itu kombinasi diameter piston 58,0 mm dengan stroke 57,9 mm, membuat kapasitas murni jadi 152,9 cc. Sedang PCX 125 dan Vartec 125 berdiameter 52,4 mm dengan langkah yang sama. Tapi diameter pen pistonnya lebih gede 1 mm dari Vartec 125 maupun PCX 125 (13 mm).
Perubahan itu membuat tenaga maksimalnya meningkat 19 persen dari 8,5 kW (11,4 dk)/ 8.500 rpm jadi 10 kW (13,4 dk)/8.500 rpm. Sedang torsi naik 18 persen dari 11,7 Nm/6.000 rpm jadi 13,8 Nm/5.250 rpm. Peningkatan performa ini juga didukung oleh throttle body yang lebih gambot. Di PCX 125 atau Vartec 125 ukuran 24 mm, punya PCX 150 lebih besar 2 mm, yakni 26 mm.
Didukung oleh throttle body yang lebih gambot "Kruk as PCX 150 juga lebih kokoh dan besar. Sehingga getaran jadi lebih kecil. Makanya mesin lebih halus dengan pakai laher yang lebih besar," sahut pria kelahiran Solo, Jateng ini. Alhasil, top speed meningkat 7,5 persen dari 94 km/jam menjadi 101 km/jam.
Terakhir ada pada transmisi. Rasio final gear (gigi reduksi) PCX 150 dengan model sebelumnya mengalami perbedaan. Yang awalnya menggunakan mata gigi akhir 47 mata, di PCX 150 lebih sedikit yaitu 44 mata. Dengan kata lain perbandingannya dibikin sedikit lebih berat. Maklum, kan tenaga dan torsi mesin sudah meningkat.
Rasio final gear berat, top speed meningkat
Makanya akselerasi motor bisa lebih cepat 5 persen dari generasi sebelumnya. Dari hasil uji coba yang dilakukan Honda, menempuh jarak 200 meter sangup dicapai hanya dalam waktu 12,6 detik. Kalau PCX 125 sampai 13,3 detik.
(motorplus-online.com)