Kuota untuk Indonesia pun sangat terbatas, pasalnya motor ini sedang booming di Eropa. Beberapa negara seperti Inggris dan Spanyol adalah salah satu tujuan ekspornya. "Kami takut pasokannya untuk Indonesia kurang," buka Kazumasa Watanabe, Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Indonesia sendiri hingga akhir tahun mendapatkan kuota produksi 1.100 unit dan akan mulai didistribusikan pada bulan September. Artinya tiap bulan kurang dari 300 unit. "Maunya diproduksi di Indonesia," sambung Watanabe yang mengaku masih menghitung peluangnya.
Menurut pria asal Jepang ini, Suzuki Inazuma 250 baru bisa dirakit di Indonesia bila penjualannya bisa tembus 2.000 unit perbulan. Wah, artinya harus sama larisnya dengan Kawasaki Ninja 250 yang rata-rata penjualan bulannya ada di angka 1.500 sampai 2.000 unit per bulan. "Semoga saja bisa," harap Watanabe.
Saat ini, PT SIS secara resmi telah membuka inden untuk sepeda motor sport 250cc-nya ini. Harganya dilepas Rp 46 juta (on the road Jakarta). Totalnya akan ada dua pilihan warna yang bisa dipilih yaitu candy cardinal red dan pearl nebular black.
Mengingat terbatasnya unit, PT SIS menyiapkan sistem inden dengan beberapa persyaratan. Diantaranya, inden bisa dilakukan di seluruh jaringan dealer Suzuki roda dua yang telah memiliki set up bengkel FI atau injeksi. Lalu menyerahkan tanda jadi sebesar Rp 2 juta dan meninggalkan nomor KTP serta nomor telepon yang bisa dihubungi.
Secara harga, Suzuki Inazuma dijual lebih mahal ketimbang CBR 250R non ABS yang dilepas Rp 40,5 juta. Sedang bila dibandingkan dengan CBR 250R ABS terpaut sedikit, karena line up andalan Honda ini dijual Rp 47,15 juta. (motorplus-online.com)