Tapi, belum tentu banyak yang suka pakai sistem injeksi. Mungkin dianggap susah mendongkrak tenaganya. Setel spuyernya tidak bisa manual. Harus program ECU supaya bisa pas. Tapi, biar sobat enggak ragu, ini kami jajal New Ninja yang dijejali knalpot racing. Jajalnya, belum dilakukan seting ECU ya. So, powernya naik signifikan kah?.
Untuk tes, produsen knalpot racing R9 (Racing Generation) kasih tawaran. Yang dites tipe Titanium Half Blue, Titanium Carbon dan Steinless Steel Carbon buat Ninja 250 injeksi. Titanium Half Blue dan Titanium Carbon pipanya dari titanium. Sedangkan Stainless Steel Carbon bahan pipanya dari stainless.
Bedanya dari standar bukan hanya diameter pipanya. Tapi, desainnya juga. Bisa dilihat pada leher knalpot. Kalau standar terdapat pipa penghubung antara leher kiri dan kanan. Tapi, di R9 tanpa pipa yang disebut macam jembatan itu.
Supaya tidak penasaran, dari tipe R9 yang ada dites semua. Namun sebagai bahan perbandingan, sebelum menggunakan knalpot racing dites dulu ketika masih pakai knalpot standar.
Dari running beberapa kali di atas dinotes merek Dinojet 250i, kondisi pakai knalpot standar power maksimal 25,71 hp dan torsi maksimal 12,95 ft-lbs.
Artinya, power naik hingga 3,36 hp. Sedangkan torsinya bisa naik 0,55 ft-lbs. Karakter lainnya, pemakaian knalpot racing kurvanya lebih tinggi. Pada rpm 6.000 sampai 7.500 rpm powernya tidak ngedrop. Bagus untuk kejar akselerasi di awal. Untuk harian lumayan deh.
Selain itu terlihat pada gasingan atas. Dari putaran 9.000 sampai 12.700 rpm tidak ada ngedropnya. Berbeda dengan standar, kurvanya mulai turun dari 11.000 rpm. Kondisi ini belum dilakukan seting ECU. Mungkin kalau ditambah seting ECU, makin tinggi tuh!
Enggak ragu lagi kan? (motorplus-online.com)