Find Us On Social Media :

First Ride Yamaha Mio Hybrid Retrofit, Mudah Dikendarai

By Motorplus, Jumat, 21 September 2012 | 13:00 WIB
()

()

Kami pun menyempatkan untuk mencoba Yamaha Mio Sporty yang sudah dipasang perangkat hybrid Retrofit. Perangkat Retrofit hybrid ini adalah aplikasi sebuah motor listrik sebagai tenaga alternatif menggerakan motor.

Motor listik berjenis brushless hub motor dipasang pada roda depan sepeda motor, ketika berkerja tidak perlu mengganggu mekanisme mesin standar. Sehingga memiliki dua opsi, bisa berjalan dengan bensin menggunakan mesin bawaan motor atau menggunakan listrik.

Dalam aplikasinya, motor listrik akan langsung memutar roda depan. Ukuran diameter motor listiknya yang besar mengharuskan pelek diganti dari 14 inci jadi 16 inci. "Selain itu, modifikasinya pada rem cakram depannya juga dilakukan agar master rem enggak mentok di motor listriknya," jelas Ir Tutuko Wirjoatmodjo, dari PT Retrofit Indonesia (RI) sambil mempersilahkan untuk mencoba motornya. Ayuk!

Karena mau langsung menggunakan motor listiknya, maka yang harus dilakukan pertama adalah menekan tombol powernya. Ketika lampu merah di tombol menyala, artinya sudah siap untuk digas. Tapi sebaiknya, ada indikator yang menginformasikan bahwa motor sudah siap jalan. Jangan sampai enggak tersadar kalau sudah "on", jadi terkaget karena tiba-tiba motor berjalan.


"Iya, ini masih prototipe, nanti pada versi produksi masalnya akan kami lengkapi," yakin Tutuko. Oke langsung gas, eh jangan bingung. Untuk membuat motor berjalan tidak bisa dilakukan dengan memutar grip gas, tapi dibuatkan tuas yang digerakan dengan jempol. Jadi mirip mengendarai ATV, ngegas-nya pakai jempol hee..

Sekali colek, langsung terasa responsif. Dan yang jelas tanpa suara, benar-benar menggelinding tanpa berisik. Tapi kecepatannya tidak terlalu cepat cuma sekitar 20 km/jam, sayang tidak bisa memastikan kecepatannya karena speedometernya dimatikan. Speedometer dimatikan karena rumah gigi nanas di teromol depan dilepas untuk jalur kabel dari controller dan baterai ke motor listrik.

Dengan kecepatan ini, rasanya cocok untuk penggunaan jarak dekat seperti di perumahan. "Kecepatannya bisa ditingkatkan lagi dengan merubah spesifikasi motor listriknya. "Yang ini 500 watt, kalau pakai 1.000 watt pasti akan lebih kencang," jelas pria ramah ini.

"Tapi kecepatan memang dibatasi, jangan terlalu tinggi karena yang bergerak adalah roda depan. Handling jadi susah kalau terlalu kencang,"  wantinya.

Ketika motor listik mati dan hendak beralih ke mesin konvensional, tinggal pencet tombol "off" lalu tekan tombol starter. Kalau sudah lihay, cara ini bisa dilakukan sambil motor meluncur. Tapi buat yang belum terbiasa, sebaiknya minggir dulu untuk mengganti mesin yang bekerja.

Oiya, kedepannya kita juga akan menambahkan indikator tegangan baterai atau aki. Maklum lah, ini masih prototipe," jujurnya. Tapi sabar dulu, perangkat hybrid Retrofit ini baru akan mulai dijual tahun depan, tentunya setelah penyempurnaan dan membangun jaringan after sales lewat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Rencananya, satu set perangkat hybrid dari Retrofit ini dijual dengan harga Rp 2,5 jutaan. Komponennya terdiri dari motor listrik dan controller. Baterainya dijual terpisah, jika membeli secara paket dengan baterai maka harganya akan berkisar di angka Rp 3,5 jutaan. (motorplus-online.com)

PT Retrofit Indonesia
Jl Raya Pasar Minggu no.20, Pancoran, Jakarta Selatan
021-79184981