Fitur ini pula yang membuat harga jualnya jadi lebih mahal, jika Ninja 250 tanpa ABS dijual Rp 49,9 juta, sedang Ninja 250 ABS dilepas pada kisaran harga Rp 56,9 jutaan. Meski jauh lebih mahal, Kawasaki tetap berani membuat target tinggi untuk sepeda motor andalannya ini.
"Kami targetnya penjualannya bisa 6.000 unit dalam satu tahun," jelas Mitsuhiko Okada, Division Head Maketing & Sales, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI). Artinya tiap bulan, Ninja 250 ABS harus terjual 500 unit.
Melihat tingginya permintaan pasar, PT KMI tetap optimis bisa memenuhi target tersebut. Hingga kini, Ninja 250 injeksi terjual stabil di angka 2.000 unit perbulan.
"Berdasarkan order dari dealer, demand pasar sebenarnya lebih besar dari itu. Sekitar 2.500 unit sampai 3.000 unit ," Freddyanto Basuki, Marketing & Advertising Department Head PT KMI. "Sedang untuk Ninja 250 ABS hingga saat ini indennya mencapai 200 unit," beber Freddy.
Selain dijejali dengan perangkay ABS terbaru dengan dimensi lebih kecil, khusus varian ber ABS ini akan mendapatkan desain striping yang lebih sport. Pilihan warnanya hanya ada dua, hijau-hitam atau merah-putih. (motorplus-online.com)