"Totalnya hingga saat ini sudah 10.300 outlet bengkel umum yang kami training," buka Wedijanto Widarso, GM Technical Service Division PT AHM. Salah satu tujuan dari langkah Honda ini adalah mengubah cara pandang masyarakat pada teknologi injeksi yang masih dianggap baru.
Jangan sampai peralihan teknologi dari karburator ke injeksi yang lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar ini terhambat oleh minimnya pengetahuan pada masyarakat. Menurut Wedijanto, ada beberapa kendala dalam sosialisasi terhadap bengke umum ini.
Salah satunya adalah mengajak pebengkel umum meluangkan waktunya untuk bergabung. "Buat mereka meluangkan satu hari kerja bisa enggak dapat penghasilan. Makanya kami sampai memberikan uang transport pada mereka," beber pria ramah ini.
Bukan hanya itu, setelah pelatihan selesai diberikan juga perangkat promosi untuk di letakan di bengkelnya. Dari banner hingga spanduk bertuliskan siap melayani sepeda motor injeksi. "Satu lagi yang kami berikan adalah special tools untuk me-reset memory ECM," terang Wedijanto sambil menyebutkan kalau harga alat ini satunya mencapai ratusan ribu rupiah.
"Yang jelas kami mengeluarkan dana miliaran untuk program sosialisasi pada bengkel umum ini. Harapannya, bengkel-bengkel ini juga bisa mengenal dan melakukan perawatan teknologi injeksi Honda," tutup pria ramah ini. (motorplus-online.com)