Menurut ilmu kedokteran, hipotensi atau tekanan darah rendah keadaan di mana tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmhg, sehingga pengaliran oksigen ke otak terganggu yang menyebabkan pusing bahkan sampai pingsan.
"Umumnya gejala hipotensi mesti dilihat penyebabnya. Kalau sekadar kurang istirahat dan terlalu banyak aktivitas, bisa dinormalkan dengan makan lebih banyak atau makan daging kambing. Tetapi kalau memiliki sejarah penyakit, harus didampingi dokter untuk penanggulangannya," terang Dr. Khairul dari Grup Medik Meruya di Jl. Meruya, Jakarta Barat.
Penyebab dari hipotensi sendiri dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu, curah jantung berkurang, penyebabnya irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung.
Bisa juga disebabkan volume darah berkurang. Bisa diakibatkan karena pendarahan hebat, diare, atau keringat berlebihan. Yang terakhir hipotensi yang disebabkan meningkatnya kapasitas pembuluh darah. Penyebabnya seperti syok, pemaparan panas matahari, kurang istirahat, diare, atau karena obat-obat vasodilator seperti nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE.
Untuk mengurangi gejala hipotensi, sebaiknya melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti olahraga teratur. Jika mengalami gejala ini, tidur dengan posisi kepala terangkat 30 cm. Cara ini mengurangi tekanan arteri ginjal dan menaikkan volume darah. (motorplus-online.com)