Antara lain bantingan suspensi jadi terasa lebih lembut dibandingkan jika diisi angin biasa. Hal ini karena gas nitrogen dapat menjaga elastisitas ban yang digunakan, sehingga kelenturan karet ban menjadi terjaga.
Nitrogen dapat menutup pori-pori karet ban dengan baik, membuat tekanan ban bertahan lebih lama. Nah, yang terakhir ini ternyata sedikit beda ketika motor enggak dipakai beberapa hari. Seperti pengalaman Em-Plus. Motor diistirahatkan 3 hari, ganti pakai motor satunya. Eh, tahu-tahu tekanan ban menurun.
"Iya, kalau motor didiamkan beberapa saat, gas nitrogen akan lebih cepat terserap keluar karena pengaruh udara di luar yang lebih dingin dan efek grafitasi. Sehingga nitrogen terserap," jelas Muhammad Deni, asisten kepala toko Planet Ban Ciputat, Tangerang Selatan.
Kondisinya beda dengan ban pesawat. "Kalau dipakai di ban pesawat, di atas memang udaranya dingin. Tapi, kan gaya gravitasinya juga makin rendah," terang penggamar CB ini.
Ditambahkan Fahrulsyah dari station pengisian Green Nitrogen di Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan. Menganjurkan kalau memakai nitrogen, agar awet ketika motor diparkir di rumah, sebaiknya diposisikan dengan standar tengah dan untuk bagian bawah ban diganjal triplek atau sobekan kardus. Agar tidak langsung berhubungan dengan lantai keramik.
Buat yang baru sekali pakai nitrogen, lalu motornya didiamkan, tekanan akan lebih cepat berkurang. "Sebaiknya, cek minimal 2 minggu sekali tekanan nitrogennya. Pada pengisian pertama, mungkin masih ada oksigen di dalam ban. Baru pada pengisian ke dua atau ketiga, nitrogen semua yang ada di dalam ban," tambah Deni. (motorplus-online.com)