Hawadis, pawang handal Jupiter-Z yang digas Hadi tahu betul bagaimana memperlakukan bebek garputala. Rumusan yang dikerjakan tunner asli Madura itu, ada tiga, kompresi rendah, pengapian dibikin lebih lambat, dan porting bensin masuk diperlebar.
ÔÇ£Segalanya enggak beda jauh dengan motor yang pernah saya buat. Cuma ada penyesuaian. Ini menyangkut penggunaan bahan bakar dan sirkuit besar yang dipakai,ÔÇØ kata Hawadis, juru korek andalan tim Yamaha Yamalube KYT R9 Tunggal Jaya.
Kompresi Jupiter-Z yang dibawa Hadi di balapan Asia dipatok 12,9:1 dengan gasingan mesin dibatasi 15,500 rpm. Tenaga yang dihasilkan mencapai 18 HP. Rendahnya kompresi karena bahan bakar yang digunakan setara dengan Pertamax Plus atau oktannya 95.
ÔÇ£Kalau balap di IndoPrix, kompresi saya bisa atur lebih dari 13 : 1 karena bisa pakai bensol,ÔÇØ urai Hawadis, yang juga pemilik HDS Motor, Jl. Swatirta/Bakti No. 28, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Untuk menyesuaikan karakter sirkuit besar di balapan Asia, Hawadis memperlebar diameter porting isap. ÔÇ£Saya perbesar jadi 24,5 mm,ÔÇØ timpal Hawadis yang mengatur durasi klep in dan ex di angka 271 derajat.
Tuh, ketahuan deh bedanya dengan Jupiter-Z yang dibikin Hawadis untuk balapan di trek kecil seperti Kenjeran dan Sentul Karting. Untuk trek kecil, porting di bikin 23,8 mm.
Diameter lubang isap yang lebih kecil supaya aliran bensin lebih cepat, meski ukuran lingkarnya lebih kecil dibanding lingkar porting untuk trek besar. Lingkar lubang isap yang lebih gede memungkinkan campuran bahan bakar-udara masuk lebih banyak, tapi tekanannya lebih rendah.
ÔÇ£Setingan rangkanya enggak berbeda jauh antara trek besar dan kecil. Paling sedikit setting footsteep aja,ÔÇØ tutup Hawadis. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban belakang : FDR 80/90-17
Ban depan : FDR 80/90-17
Knalpot : R9
CDI : BRT
Karburator : Mikuni TM24