Gebrakan awal doi kontak Retrogrades Slaughter House (RSH) untuk pengerjaan. Lewat diskusi, sepakat membuat motor sesuai keinginan Ronny yang psychobird, he.. he.. he.!
ÔÇ£Karena Ronny keukeuh ingin yang seperti itu, jadi saya bikin motor aliran ol skool dengan tidak meninggalkan unsur burung yang jadi karakter pemilik motor,ÔÇØ ungkap Raditio Martin, juragan RSH.
Tahap awal, rangka motor lansiran 1978 ini dicustom ulang. Di mulai bagian depan, backbone dicustom ulang dengan menggunakan bahan pipa seamless. Pipa diameter 33 mm ini dibikin tidak terlalu tinggi, dipadukan tangki made in RSH.
Kata builder asli Bandung ini, pada bagian tangki karakter antara motor dan pemiliknya terlihat. Desainnya dibikin nuansa burung yang dikombinasi tutup tangki berbentuk sayap.
Di buritan, dipilih model rigid dengan hardtail yang punya ukuran diameter 27 mm. Dipadukan rear fender yang terbuat dari pelat galvanis. Makin sip, hardtail dan rear fender tadi dikawal sissy bar yang bentuknya dibikin mirip bulu burung.
Ukuran frame tadi disesuaikan rangka Harley-Davidson jenis Sporster. Menurut Raditio yang ÔÇÿnyautÔÇÖ jika dipanggil Didot, sebenarnya frame tadi itu enggak selamanya disesuaikan moge saja, tapi dilihat juga bobot mesinnya. ÔÇ£Nah, buat di motor ini ukuran frame yang pas itu segitu, jadi bisa mengimbangi bobot mesinÔÇØ tambahnya.
Motor terkesan makin eksotik dengan pilihan kelir menawan. Gradasi atau turunan warna dari abu-abu tua ke abu-abu muda itu punya tujuan agar sesuai warna bulu burung. ÔÇ£Warna burung kan kadang begitu ada gradasi warna dari bagian kepala hingga ekor,ÔÇØ bilang Didot yang bermarkas di Golf Barat VI, No. 1, Komplek Arcamanik Endah, Bandung.
Motor semakin terlihat serasi, dengan jok kulit hand made hasil olah karya barudak RSH yang tetap dibikin dengan nuansa burung. Benar-benar perpaduan sempurna! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Avon Speed Master MK II 3,00-21
Ban belakang : Coker Beck 5,00-16
Handgrip: Custom by RSH
Lampu rem : Custom by RSH
RSH : 0812-2000-208