Find Us On Social Media :

Test Ride Ninja 250FI, Nyaman Buat Harian Dengan BBM 21 km/liter

By Motorplus, Senin, 19 November 2012 | 13:15 WIB
()

()

Kalau sebelumnya sesi first ride Kawasaki Ninja 250 FI dilakukan di Sentul, kali ini dicoba jalan-jalan bersama motor sport dua silinder ini dalam simulasi sehari-hari. Bermacet-macetan, selap selip diantara kendaraan lain pasti menyenangkan! Yuk simak perjalanan kami selama beberapa hari bersama Ninja 250 FI.

Desain dan Fitur
Dimulai dari kembali merasakan riding position dan feeling diatas motor ini. Feeling big bike terasa saat duduk di jok dan mengenggam setang. Bodi yang besar, desain tangki yang futuristik selaras dengan bodi dan mesin dua silinder yang diusungnya. Pas banget bagi pengendara pemula untuk merasakan feeling big bike sebelum pindah ke motor big bike aslinya.

Dengan bodi yang hampir mendekati motor big bike 600 cc, plus spion yang sedikit melebar dari bodi membuat riding di kemacetan perlu berhati-hati dan mempunyai perhitungan tepat agar spion tidak berbenturan dengan kendaraan lain.

Salah satu yang mencuri perhatian di panel indikator adalah mode "eco"  yang menunjukan bahwa kita berkendara dengan econo riding yang hemat bahan bakar. Namun mode eco hanya muncul di panel indikator saat bukan gas sangat sedikit di kecepatan 30-40 km/jam, lebih dari itu mode eco langsung hilang dari panel indikator. Wah, harus pelan banget biar hemat.

()

Oh ya ada satu fitur yang berkurang dari New Ninja 250 FI. Pada Ninja 250R sebelumnya terdapat sensor standar samping, kini malah dihilangkan. Kalau lupa menutup standar samping, mesin motor tetap hidup dan bisa jalan. Bisa diteriakin orang di jalan, ÔÇ£bang standarnya..!!!ÔÇ£ hehe..

Handling
Meski gambot, New Ninja 250 FI tergolong masih enak di pakai saat selap selip. Setangnya mempunyai radius putar bersudut sempit, tidak seperti moge sport kebanyakan yang susah untuk belok patah. Motor ini memiliki bobot 172 kg, bagi pemula yang baru naik motor sport mungkin harus adaptasi. Pasalnya, di kemacetan akan lebih banyak berhenti dan menahan bobot dengan kaki.

Namun dengan bobot 172 kg membuat motor ini tidak melayang di kecepatan tinggi, handling saat menikung pun stabil. Apalagi sudah didukung suspensi teleskopik 37 mm di bagian depan dan suspensi belakang mengunakan Uni-Trak Sistem dengan model Gas-Shock yang dilengkapi 5 tingkat penyetelan.

Posisi berkendara pun tidak terlalu capek dan menyiksa pinggang, masih lumayan tegak. Rasanya cukup bersahabat dipakai di dalam kota. Panas hawa mesin di Ninja 250 FI juga dirasa berkurang. Ini karena tambahan cover di belakang radiator yang mengarahkan hawa panas mesin ke bawah, jadi area lutut dan paha tidak terlalu panas.

Performa dan Konsumsi BBM
Karakter mesinnya terasa smooth sejak putaran rendah. Meski begitu, justru asik buat jalan-jalan perkotaan. Tidak terlalu agresif dan terasa lebih santai. Mesin baru teriak ketika mencapai angka 7.000 rpm, di situ . Hasilnya sangat jarang tenaga maksimum 31,36 dk di 11.000 rpm-nya terpakai, hanya sesekali di saat jalanan kosong.

Pengukuran dengan Racelogic diperoleh data akselerasi dari berhenti hingga mencapai kecepatan 100 km/jam hanya 7,5 detik saja. Lebih dari cukup untuk ukuran motor sport 250 cc. Sedang top speed-nya, dalam kondisi standar sekitar 160 km/jam. Mantab!

Masalah Bahan bakar pun masih wajar. Dengan metode pengetesan secara full to full dan berkendara di Jakarta yang lebih banyak macet ketimbang lancarnya hehee.. Ninja 250 FI dapat menempuh jarak 21 km dengan konsumsi 1 liter bahan bakar setara Pertamax. Test tersebut dengan cara berkendara normal, dari macet-macetan sampai gas pol ketika jalanan lengang. (motorplus-online.com)

Data akselerasi (Tabloid OTOMOTIF)
0-60 km/jam: 3,1 detik
0-80 km/jam: 4,9 detik
0-100 km/jam: 7,5 detik
0-100 meter: 6,4 detik
0-201 meter: 9,9 detik
0-402 meter: 15,7 detik


Riding gear: Alpinestars-ProRiders 021-57931965