Karena diameter pin piston kedua motor ini berbeda. Mio Sporty menggunakan pin penghubung antara piston dengan setang piston ukuran 15 mm, sedang Mio J dan Soul GT lebih kecil, cuma 13 mm. "Nah, kalau mau bore up bisa adopsi piston apa saja yang penting pin pistonnya 13 mm," buka Freddy A Gautama, tuner yang juga owner Ultraspeed Racing di Ciledug Tangerang.
Asiknya, ukuran pin 13 mm ini banyak digunakan oleh sepeda motor tipe bebek. Jadi tinggal pilih yang penting diameter pistonnya lebih besar dari standar Mio J dan Soul GT yang hanya 50 mm. Sesama Yamaha bisa pakai piston Yamaha Jupiter Z, pin 13 mm dan diameter pistonnya 51 mm.
Kurang besar? Bisa pilih piston Kawasaki Kaze yang diameter pistonnya 53 mm atau Honda Sonic yang diameternya 58 mm. Selain ukuran standar, bisa juga coba ukuran oversize dari masing-masing piston tadi. Dipasaran tersedia ovesize dari 0,25 mm sampai 2 mm.
"Kita sudah coba pakai piston Kaze dan Sonic," jelas Freedy. Jika pakai piston Kaze, kapasitas ruang bakar bisa bengkak hingga 127,67 cc. Sedang kalau pakai piston Sonic malah tembus 152,9 cc. Lebih besar lagi bro!
Sudah tahu ukurannya, penyesuaian lainnya tinggal menentukan tinggi permukaan pistonnya. Dome-nya jangan terlalu tinggi karena riskan berbenturan dengan cylinder head. Bagian bawah piston juga harus diperhatikan, jika terlalu panjang wajib disunat, tentunya agar tidak mentok kruk as.
Selain piston, yang harus diperhatikan adalah proses korter atau memperbesar diameter blok silinder. Pada Yamaha Mio J sudah menggunakan lapisa DiASIL. "DiASIL nya dihilangkan diganti boring. Kita bisa melakukan semuanya di bengkel. Kan sekarang sudah ada divisi bubutnya," promo Freedy.
Sudah jelas kan! (motorplus-online.com)