ÔÇ£Setingannya disesuaikan suhu Indonesia. Tapi, memang ada perbedaan yang khas dari HRC,ÔÇØ kata Ade Rahmat, spesialis injeksi untuk tim Astra Motor Racing Team (ART), Jakarta Timur.
Ade yang berambut klimis bilang posisi injektornya berbeda dengan yang pernah dia bikin di Honda Supra X125 PGM-FI. Dulu Supra X125 PGM-FI juga dinaikin Denny bikin heboh dengan merangsek ke podium pertama saat seri IV IndoPrix di Kenjeran beberapa bulan.
ÔÇ£Posisi injektornya berbeda. Injektornya Blade dekat dengan klep isap,ÔÇØ urai Ade yang bermarkas di Bambu Apus, Jakarta Timur.
Tuh dia perbedaannya. Posisi komponen penyemprot bahan bakar setelah throttle body, sedangkan injektor yang dirancang Ade untuk Supra X125 sebelum throttle body. Sederhananya posisi penyuntik bahan bakar Blade yang dirancang HRC langsung ke arah lubang isap.
Secara teknis, Ade lebih setuju posisi injektor dekat dengan klep isap. Sederhananya semprotan dengan jarak yang lebih pendek dari ruang bakar jauh lebih efektif. Bensin yang muncrat pun tekanan dan debitnya akan lebih besar.
ÔÇ£Yang paling sempurna menggunakan dobel injektor. Disebut injektor primer dan injektor sekunder. Dulu pernah saya coba, tapi ECU-nya mahal banget,ÔÇØ kata Ade.
Wah, injektor ganda kata Ade. Jangan kaget sih. Kalau di motor SE alias Special Engine sudah ada yang menerapkan itu. Kawasaki KX250F keluaran 2013 sudah menerapkan injektor ganda. Satu injektor berada sebelum throttle body, sedangkan satunya lagi mendekati klep isap. Dulu di Honda RCV 211V waktu digeber Valentino Rossi juga menggunakan injektor dobel.
Karena proyek HRC, komponen pendukung injeksi untuk Blade ART enggak disebutkan. ÔÇ£Debit bahan bakar yang disemprotkan injektor belum bisa diinfokan. Ini hasil customise dari HRC. Di pasaran enggak ada yang jual,ÔÇØ tutup Rizky Christianto, Technical Specialist Motorsport Division PT Astra Honda Motor (AHM), Jakarta. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC Razzo 90/80-17
Ban belakang : IRC Razzo 90/80-17
Knalpot : ART
ECU: HRC
Sokbreker belakang : Ohlins