Bahkan pembalap asal Surabaya, Jawa Timur itu berhasil keluar sebagai Juara Umum di kelas Bebek 110 cc Tune Up Pemula (MP4). Ternyata, rahasianya tak hanya dari skill balap Gerry saja. Tetapi, dari engine yang punya rasio kompresi rendah dan paduan linner keramik juga piston forging.
"Ini semua menyesuaikan gaya balapnya Gerry yang cenderung halus dan suka rolling speed di tikungan. Kompresi bermain di 13,2 : 1,ÔÇØ sebut Sartogu Monthe selaku tunner tim Honda Banten NHK Nissin FDR (HBNNF).
Kompresi memang dipatok di angka itu. Karena kalau dibuat lebih tinggi, power bawahnya menjadi lebih besar. Takutnya ketika gas dibuka lebih awal di tikungan, pacuan menjadi sedikit lebih liar.
Apalagi menurut Monthe dengan pemakaian silinder blok yang dilengkapi linner ber-coating keramik, friksi piston jadi minim. ÔÇ£Selain friksi minim, piston juga pakai forging dari Kawahara Racing. Jadi bobot piston jadi lebih ringan. Power jadi mudah diraih,ÔÇØ aku tunner 39 tahun itu.
Buat dukung seting yang diterapkan, permainan durasi kem juga diperhitungkan. Buat klep in, membuka 33?? sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 57?? setelah TMB (Titik Mati Bawah). Total durasi, jadi 270??.
Sedang buat klep ex, membuka 58?? sebelum TMB dan menutup 35?? setelah TMA. Total durasi buat klep buang, 273??. Durasi buat klep ex, sengaja dibuat membuka sedikit lebih lama ketimbang in. Tujuannya, biar mesin enggak cepat panas dan bikin power cepat drop.
Mengandalkan klep Honda Sonic yang diameternya dibuat ulang menjadi 26 mm (in) dan 23 mm (ex), pegas alias per klep andalkan Yoshimura. Menurut Monthe, per ini punya kelebihan dari ulir yang renggang tapi kuat.
"Batang ulir klep lebih besar, jadi tidak perlu dobel. Efeknya benturan dengan dudukan kuku klep bisa dihindari. Jadi, sil klep tidak mudah bocor dan jarak main per lebih panjang,ÔÇØ kata pria berdarah Batak itu.
Dari sisi pengapian, Monthe tetap menggunakan magnet standar yang bobotnya dipangkas hingga kini tersisa 600 gram. Dengan magnet yang lebih ringan, di sisi kanan tak mengaplikasi balancer. Bermain dengan koil dari YZ125, CDI mengadopsi milik BRT-Bintang Racing Team tipe I-Max Pro yang comannder-nya diseting di angka 19.
So, dengan Gerry yang ÔÇÿbesarÔÇÖ di sirkuit permanen layaknya sirkuit Kenjeran berkarakter rolling speed, kombinasi keduanya menghasilkan prestasi yang memukau. Mantap! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban : FDR MP57 90/80-17
Disc brake : Nissin
Kem : Kawahara custom
Sok belakang : Daytona
Knalpot : AHM