Find Us On Social Media :

Honda Tiger, Peniru yang Unggul

By Motorplus, Senin, 18 Maret 2013 | 11:26 WIB
()

()

Jika sampean baca kitab sakti Emplus dua minggu lalu, pasti ada artikel modifikasi Honda Tiger kuning Purwokerto bergaya sama persis dengan Macan noceng milik Budi Heriawan asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini.

Lucunya, kala itu pemilik Honda Tiger kuning bikin desain bodi biar enggak ditiru. Tapi, justru idenya malah ditiru oleh Heri. Itulah ulah unik komunitas Minor Fighters (MF). Penampilan dan kelakuannya memang nyentrik. Sebab, Heri juga salah satu kaum dalam komunitas MF.

ÔÇ£Bagian bodi memang sama persis. Detail maupun dudukan dan bentuknya sama. Tapi, ada pembeda. Yaitu, pada aplikasi kaki-kaki. Jika yang kemarin model swing arm kovensional, kali ini saya pakai limbah mono arm Triumph,ÔÇØ buka Agus Djanuar, dedengkot rumah modifikasi XKBD Purwokerto yeng beken dengan ubahan bodi nyeleneh.


Sesuai konsep, modifikator satu putri ini potong habis sub frame belakang. ÔÇ£Mulai bagian atas center back bone di bagian atas mesin dipotong. Gantinya, pakai pipa produk ISTW yang merupakan pipa standar sasis pabrikan motor di Indonesia,ÔÇØ cuap pria ramah ini.

Karena joknya cuma secuil, pipa yang dipakai pun cuma sepanjang 25 cm. Dibentuk kokoh dengan pelat 5 mm. Jadi, konstruksinya dijamin kuat. Apalagi XK Bike Design beken dengan olah sasis yang paten. Walaupun bodi belakang terlihat besar, namun enteng.

Modifikator yang gaul disapa Agus DJ ini lebih fokus pada penerapan kaki-kaki yang ideal. Sebab motor hasil garapan XKBD kerap dipakai turing dengan kondisi jalanan yang beragam. Kuncinya, harus menyesuaikan spek sasis dan komponen yang dipakai.

Upside down Yamaha R1 dirancang untuk bisa masuk komstir Honda Tiger. ÔÇ£Lahernya disesuaikan dengan komstir Tiger. As komstir R1 dibubut sekitar 3 mm pada sisinya. Sehingga aman seperti komponen asli,ÔÇØ yakin modifikator dari Jl. Pasir Muncang No. 46, Purwokerto, Jawa Tengah ini.

Sedangkan proses pemasangan mono arm, sedikit perlu kerja keras. Bagian dalam lengan ayun Triumph harus dicoak beberapa milimeter agar bisa masuk ke dudukan as lengan ayun bawaan sasis. Baru dech dipasang bushing lengan ayun agar anteng. Makin anteng dan stabil, monosok mencomot punya Suzuki GSX 400. Dudukan bagian bawah, tetap memakai konstruksi bawaan Triumph.

Mantap! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Brigestone Batllax 120/60-17
Ban belakang: Brigestone Batllax 190/50-17
Mono arm: Triumph
Knalpot: Supertrapp
XKBD: 0816-6929-64