Gejalanya, saat grip gas dibuka, bukan tenaga yang keluar. Tapi, hanya suara raungan mesin. Apalagi skubek yang memang bertransmisi otomatis. Jika gejala selip terjadi saat motor dipakai berkendara di tanjakan, bisa gawat!
Biar tak seperti itu, biasakan lakukan pengecekan pada part transfer daya. Karena part dari kampas, tak salah jika lakukan pengukuran. Coba pakai sigmat. Sebaiknya, hindari pakai kopling sentrifugal yang ketebalan kampas sudah turun lebih dari 1 mm dari ukuran standar.
Misal, standar 21,46 mm dan kampas aus 20,37 mm. Atau, paling mudah perhatikan ketinggian kampas. Di kampas baru, ada tingkatan permukaan. Kalau tingkatan ini habis atau rata dari ujung ke ujung, maka kampas habis.
Selain kampas tak tebal lagi, gejala aus juga bisa disebabkan kondisi permukaan part tidak rata. Artinya, kampas kopling gompal alias rusak atawa tak mulus lagi.
Memaksa kampas bekerja tak sempurna. Terlebih harus beradu dengan mangkok kopling yang dari logam. Akhirnya, gejala selip tidak bisa dihindari.
Tapi, gejala slip beda dengan roller aus. Jika roller aus, motor masih mau jalan meski tersendat. Tapi, kalau kampas aus, motor berjalan ngeden. Silakan buktikan deh!. (motorplus-online.com)