Tapi, ada perbedaan seting yang diterapkan antara seri I dan seri II. ÔÇ£Jika sebelumnya memakai pengapian milik Yamaha YZ250F, kini coba bermain dengan Yamaha YZ125,ÔÇØ ungkap Imam Syafei, peracik engine Jupiter milik Akbar ini.
Ada alasan kenapa Imam coba menyuguhkan pengapian set milik YZ125. Yaitu, soal limiter CDI. Ketika menggunakan pengapian YZ250F, limiter CDI hanya bisa bermain di 12.000 rpm saja. Sedangkan putaran engine Jupiter yang diubah buat keperluan balap, bisa tembus diatas itu.
Selain itu, keunggulan pengapian YZ125 yang didukung CDI Vortex, memiliki magnet yang lebih kecil ketimbang YZ250F. Jadi, buat main di putaran atas lebih bagus ketimbang hanya memainkan torsi saja. Maka itu, Akbar yang membawa bendera tim Cargloss AHRS 86 Tech Swallow Try-Ink pun mampu melesat cepat di trek lurus.
Permainan pengapian set milik YZ125 ini juga didukung dengan pemakaian pelatuk klep model roller. Tuner 42 tahun ini coba mengganti pelatuk klep konvensional Jupiter dengan mengaplikasi pelatuk klep Honda Blade. Tentunya, ada penyesuaian di dudukan pelatuk klep dan kem itu sendiri.
Setelah membuat durasi kem menjadi 273 derajat, tinggi bukaan klep isapdipatok bermain di 9,3 mm. Begitu juga dengan lift klep buang. Diseting di angka 9,2 mm. Klep sendiri, mengaplikasi milik Honda Sonic dengan diameter 28 mm (in) dan 23 (ex). Lobe separation angle (LSA) kem yang diterapkan Imam di Jupiter ini, bermain di 103 derajat.
Hasil ubahan yang dilakukan ini, membuat Imam mengandalkan rasio kompresi mesin yang tak terlalu tinggi. Yaitu, cukup 13,5 : 1. Tetapi hasilnya, mampu membuat Akbar menguasai point klasemen di region 2 tuh. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Piston : Daytona (55,25 mm)
Karburator: Keihin PWK 28 mm Sudco
Main/ pilot jet: 108/50
Sok belakang: Kayaba
Knalpot: AHRS