Seperti yang nampak pada event grasstrack yang dihelat di Semarang akhir bulan lalu. Maneuver-manuvernya mampu berikan tekanan pada pembalap yang lebih senior.
Meskipun baru mampu menempati urutan kedua, setidaknya hal itu menjadi sinyal bahwa bocah Klaten, Jawa Tengah ini bisa menjadi ancaman. Gaya balapnya yang cenderung buka gas sejak awal, harus diimbangi karakter motor.
Untuk itu, ubahan yang dilakukan pada mesin cukup memperbesar kapasitas mesin. ÔÇ£Piston dipilih dari merk Daytona yang mempunyai diameter lebih besar,ÔÇØ tambah mekanik yang lebih tenar dengan panggilan Ipunk ini.
Untuk diameter piston dinaikkan sebesar 4,25 mm dari standarnya yang hanya 51 mm, sehingga diperoleh diameter piston sebesar 55,25 mm.
ÔÇ£Untuk stroke memang tidak mengalami kenaikan alias masih standar yaitu 54 mm. Kini, kapasitas mesin bengkak jadi 129,5 cc,ÔÇØ jelasnya. Dari ubahan ini sudah nampak power mesin yang dikejar sehingga karakter mesin seperti motor-motor overbore yang dapatkan power maksimal di putaran menengah dan atas.
Buat kejar torsi, ada di kem. Durasi katup in maupun ex dibuat sama. Yaitu bermain di angka 274 derajat. ÔÇ£Dengan durasi katup sebesar ini maka putaran bawah bisa mengimbangi,ÔÇØ jelas mekanik yang beralamat di Sonopakir Kidul, Ngestiharjo, Bantul, Jogjakarta.
Sedangkan kepala silinder, dilakukan pemapasan 0,5 mm agar rantai keteng tidak terlalu kendor. ÔÇ£Pemapasan dilakukan untuk memampatkan volume ruang bakar, sehingga perbandingan kompresi menjadi 14,3 : 1,ÔÇØ terangnya.
Kinerja sistem pengapian juga diperbarui. Demi menghasilkan pembakaran yang besar dan konstan, maka dipakai magnet Yamaha YZ 125 yang dipadukan dengan CDI Vortex. ÔÇ£Magnet Yamaha YZ 125 mempunyai diameter dan bobot yang lebih kecil. Bisa lebih cepat mengail putaran tinggi,ÔÇØ tambahnya lagi. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Piston: Daytona
Kompresi: 14,31 : 1
Durasi klep: 274 derajat
CDI: Vortex
Magnet: YZ 125