Untuk berada di barisan terdepan dan finish dengan predikat juara, tentunya punya trik tersendiri. ÔÇ£Bagian mesin kita maksimalkan dan didukung dengan suspensi yang bagus untuk melahap sirkuit Sentul ini,ÔÇØ bilang Mansuri, mekanik yang kebagian seting besutan Bram Prasetya.
Urusan engine mengikuti kelas 130 cc, kapasitasnya dibikin bengkak. Piston mengaplikasi diameter 55 milimeter. Dipadukan dengan stroke standar yang 55 mm. Kalau dihitung dengan rumus volume silinder jadinya 130,6 cc. Lewat dong bro dari 130 cc?
Aplikasi piston ini, diseting mendem 1 milimeter dari bibir silinder. Ukuran mendem 1 mm dibikin untuk durability menghadapi pertempuran di atas sirkuit sebanyak 15 lap. Perbandingan kompresi mesin, dibikin lebih padet. Jadi 13,1 : 1. ÔÇ£Tentu perbandingan kompresi ini untuk setingan penggunaan Pertamax dengan ron 92,ÔÇØ aku Suri, panggilan akrab Mansuri yang bukan sodaranya Mansur S.
Buat atur debit bahan bakar, turun di seri pembuka Matic Race ini kebagian riset karburator baru. ÔÇ£Di event ini kita pakai karburator merek X1R diameter venturi 28 mm. Baru dan masih riset. Untuk daleman, pakai pilot-jet 130 dan main-jet 30,ÔÇØ papar Suri yang masih belum tahu asal produk ini dari negara mana.
Mesin sudah mantap. Giliran ngomongin suspensi. Untuk melahap corner yang dimiliki Sirkuit Gokart Sentul, suspensi dibikin naik-turunnya lebih lambat. Agar, gejala bumpy bisa diminimalisir.
ÔÇ£Agar naik-turun lebih smooth, sok depan ikut dicustom. Lubang tempat masuknya oli ke sulingan, digeser ke atas dan diameternya dibikin kecil. Sehingga sedikit menyumbat aliran oli. Hasilnya naik-turun jadi lambat. Sedangkan sok belakang, pakai produk aftermarket dari Daytona. Intinya, mesin dan suspensi harus bisa bersinergi,ÔÇØ cetusnya.
Okelah kalau begitu. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban: FDR 80/90-16
CDI: BRT Prodrag
Knalpot: CLD
Roller: CLD
Sok belakang: Daytona