Karena itu, tampilan motor yang sesuai dengan kepribadian pemiliknya banyak menjadi dambaan, sehingga modifikasi kerap dilakukan untuk mencapai keinginan itu. Namun, terkadang ada saja modifikasi yang dilakukan tidak sesuai harapan, padahal telah menghabiskan cukup banyak biaya.
Nah, lalu bagaimana agar modifikasi pada motor kesayangan tidak gagal, dan hasilnya sesuai dengan dambaan kita?
ÔÇ£Kalau di tempat saya, sebelum memulai modifikasi, antara saya dan pemilik motor biasa berdiskusi cukup panjang dulu, ini supaya ada kesepahaman aja. Jadi nanti modifikasi yang dilakukan hasilnya dapat memuaskan,ÔÇØ kata Joddy Ario, pemilik Joddy Motor.
Joddy menambahkan, sang pemilik motor terlebih dulu harus mengetahui akan diapakan motornya nanti. Mulai dari pemakaiannya seperti untuk sehari-hari, kontes maupun balap. ÔÇ£Juga harus jelas dulu konsepnya, dan sebisa mungkin hasil modifikasi dapat mewakili karakter si pemilik,ÔÇØ tambah Joddy.
Mirip pendapat Joddy, pemilik jagoan airbrush Indonesia, Tomi Gunawan, menyarankan agar si pemilik motor selalu bertemu langsung dengan sang modifikator saat akan melakukan modifikasi.
ÔÇ£Beberapa kali saya alami, pemilik motor menyerahkan motornya ke teman atau orang kepercayaannya untuk bawa motornya ke tempat saya. Masalahnya kadang, apa yang diinginkan pemilik motor tidak disampaikan dengan utuh oleh temannya itu, akibatnya ya hasil modifikasinya tidak sesuai harapan,ÔÇØ tegas pemilik Tomi Airbrush ini.
Keduanya sepakat, biaya yang dikeluarkan untuk memodifikasi motor kesayangan tidak harus banyak, yang penting ada kejelasan konsep dan kerjasama yang baik antara pemilik motor dan modifikator, sehingga modifikasi yang dihasilkan pun akan memuaskan.
Selain itu, konsistensi konsep juga sangat diperlukan. Jangan sampai, modif belum selesai sudah ingin berganti aliran atau gaya modifikasinya. Wah, bisa-bisa biaya malah membengkak akibat dari pengeluaran tidak terduga tadi!
Sudah paham kan? Yuk modifikasi motor kesayangan kita. (motorplus-online.com)