ÔÇ£Bukan masalah diameter. Tetapi, dari bahan, regulasinya tidak boleh pakai titanium. Akhirnya, kembali pakai klep Honda Sonic. Untuk klep in 28 mm dan ex 23 mm,ÔÇØ ungkap Tomy Huang dari Bintang Racing Team (BRT).
Jika buat bertarung di IndoPrix, Jupiter-Z ini biasa pakai klep Honda CRF 250 yang aplikasi bahan titanium buat kejar bobotnya yang ringan. Dengan begitu, kitiran mesin bisa bermain lebih tinggi. ÔÇ£Sebenarnya kalau dibilang kuat mana, lebih kuat klep Sonic. Tetapi, bobotnya tentu lebih berat,ÔÇØ tambahnya.
limitter CDI dipatok di 14.300 rpm dan durasi kem tetap 265 derajat.
Buat temani permainan klep ini, Tomy mengaplikasi sitting klep dari bahan berylium copper. Kelebihan bahan ini ketimbang sitting klep lainnya, mampu menahan panas dan licin. Sehingga rasio kompresi mesin 12,4 : 1 yang diterapkan, tetap terjaga sempurna.
ÔÇ£Selain itu, enggak takut juga untuk bermain rpm tinggi di motor ini. Karena tenaga yang dihasilkan tetap konsisten,ÔÇØ bebernya sembari bilang limmiter CDI dipatok di angka 14.300 rpm dengan CDI dari BRT I-Max Super Pro yang dikombinasi magnet milik Yamaha YZ125.
Dengan permainan durasi kem yang dibikin jadi 265??, tinggi angkatan klep dipatok jadi 9,2 mm. Angka ini, berlaku sama buat klep isap dan klep buang. Lalu, gas speed diseting hingga 100 meter/ detik dengan CFM bermain di 105.
Soal part penggebuk ruang bakar, tak alami ubahan. Maksudnya, Tomy tetap mengandalkan piston diameter 52 mm dari Daytona. Dengan dome piston yang 2,5 mm, permukaan piston dibuat mendem 0,5 mm dari permukaan bibir blok silinder bagian atas.
Lewat seting yang diterapkan, Tomy ingin Jupiter Z ini memiliki torsi besar sejak putaran bawah. Maka itu, seting disempurnakan lewat pemakaian karburator Uma Racing 24 mm. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 90/80-17
Ban belakang : Battlax 100/70-17
Cakram : Nissin
Brake pad : Nissin (Medium)
Sok belakang : Daytona