Di putaran bawah, kilikan Gilera sip punya. Pas start, dia cepat mencapai kecepatan maksimum 96 km/jam. Nggak heran kalau banyak lawan dibikin menghirup debu.
Brother mesti penasaran sama kisah si jenius Italiano ini. Dia lahir taon 1887 di keluarga petani sederhana. Usia 15 tahun, ia nekad meninggalkan tradisi bertani dan hengkang ke perusahaan motor gede berjuluk Eduardo Bianchi.
Di situ ia menimba ilmu membangun motor yang sip. Gerah lama-lama di sana, ia lantas pindah ke Swiss dalam bendera perusahaan Moto Reve Outfit dan The Bucher Motorcycle Co.
Memang cemerlang dia. Waktu bikin rancangan, motornya menang dalam Festival of Speed di Milan. Setahun kemudian ia menang lagi di kejuaraan berjuluk The Cremona 120 Mile Endurance.
Sial! Saat itu pecah Perang Dunia (PD) pertama. terpaksa ia membela Tanah Air lewat produksi sepeda prajurit Italia. Beres perang baru baru bikin motor sip 500 side valve yang cukup diperhitungkan di kancah balapan.
Lantas pada PD kedua. Ia kembali ketiban pulung disuruh diktaktor Musollini memproduksi motor buat prajurit Italia.
Malang..., tahun 70-an produksinya menurun sampai 12.000 unit. Masa kelam terus bertambah lagi saat Gilera meninggal diiringi kebangkrutan perusahaan. Untung Piaggio, perusahaan satu negara salut sama teknologi Gilera, khususnya soal skuter.
Tanpa pertimbangan panjang, mereka beli perusahaan Gilera 2 juta Franc di 1969. Karena itu skuter Gilera terus bertahan di bawah perusahaan Piaggio. (motorplus-online.com)