Yamaha Jupiter Z tunggangan Hafid J.W tampil perkasa di gelaran Yamaha Cup Race di sirkuit Trans Studio Makassar, Sulawesi Selatan (7/9). Sempat tertinggal oleh Herman Bass di lap-lap awal, Hafid akhirnya berhasil melibas Herman dan terus mendominasi hingga keluar sebagai yang tercepat di kelas Bebek 4-tak 125 cc TU Seeded (MP1).
"Keselarasan antara setingan kombirupresi, suspensi, ukuran pilot jet dan main jet, serta kerja keras pembalap menjadi kunci sukses kami malam ini," ucap Hermawan 'Kentus' selaku mekanik tim Yamaha Adhi MTR Rextor NHK FDR Creampie, yang racik tunggangan Hafid.
Yamaha Jupiter Z lansiran tahun 2007 ini mengandalkan piston berdiameter 55,25 mm untuk mengisi ruang silinder. Dipadu stroke standar Jupiter yangmemiliki panjang 54 mm. Perpaduan ini membuat kapasitas Jupiter membengkak menjadi 129,1 cc.
Masalah kompresi, mekanik yang akrab disapa Kentus ini hanya mematok di angka 11,2 : 1 untuk race yang dilangsungkan malam hari itu. Terlihat sangat kecil, yup karena mesin Jupiter ini hanya minum Pertamax Plus yang memiliki nilai oktan 95.
Lalu lintas gas bakar, diatur klep in 28 mm dan ex 23,5 mm. Bukaan klep sendiri diatur noken as yang dipatok Kentus dengan durasi 287 derajat. Klep isap membuka 43 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 64 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang dibuat membuka 63 derajat sebelum TMB, dan menutup 43 derajat setelah TMA. Total, 286 derajat.
Sebagai penyembur bahan bakar ke ruang silinder, ada karburator Keihin PWK Sudco berventuri 28 mm yang mengawal. Karena balapan dilakukan malam hari yang memiliki udara lebih dingin, ukuranpilot jet dan main jet tidak dipatok tinggi.
Kentus aplikasi pilot jet 65 bersanding main jet 118 yang dianggapnya cocok untuk bermain malam di sirkuit Trans Studio Makassar. Hasilnya juga oke, meski tertinggal diawal, motor racikan Kentus terus mendominasi dari pertengahan hingga akhir lomba.
Untuk menaklukan kondisi trek yang bergelombang, sector kaki-kaki juga mendapat perhatian lebih. Rebound susupensi dibuat lambat agar sok lebih sempurna menjaga grip ban selama di atas aspal tak mulus itu.
Sok depan ditambahkan besi pengganjal. Sedangkan sok belakang YSS tinggal atur setelan sesuai keinginan pembalap. Dengan taktik ini, terbukti Hafid lebih percaya diri melibas setiap tikungan.
Gigi rasio ikut diubah mengikuti lintasan. Gigi satu dipatok 13/38 mata, gigi dua 18/32 mata, gigi tiga 21/29 mata, dan gigi empat 23/26 mata. Semua diakhiri dengan final gear 14/44 mata. "Semua setingan lagi pas, daya tahan mesin juga oke. Dan satu lagi, pembalapnya juga luar biasa" ucap Kentus yang senang motor racikannya juara. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Sok belakang : YSS
CDI : Rextor Prodrag
Koil : Yamaha YZ 85
Karburator : Keihin PWK Sudco 28
Knalpot : AHM
Penulis : Nurul
Foto : Nurul