Find Us On Social Media :

Nyaman Buat Daily Use

By Motorplus, Senin, 7 Oktober 2013 | 17:39 WIB
()

()

Gono. Pede dengan motornya, paling beken se-Purwokerto!

Bimo Subiakto adalah seorang daily rider serius. Maksudnya, pria yang gaul disapa Gono ini beda dari biker biasa. Dirinya kepincut memakai motor modifikasi yang nyaman dipakai harian. Bukan buat weekend aja ridingnya, tetapi benar dipakai sehari-hari. Makanya, cowok necis ini pede sambangi rumah modifikasi XKBD Purwokerto untuk rombak macan noceng alias Honda Tiger kesayangannya.

Biasanya, motor modifikasi memang susah dipakai terutama untuk kebutuhan daily use, “Saya coba untuk membuat olah sasis yang sempurna agar nyaman dan mudah dikendarai,” buka Agus Djanuar punggawa XKBD yang beken dengan olah sasis yang paten.

()

Lampu depan simpel reflektor variasi dibungkus fiberglass

Contohnya, dengan membuat bagian jok yang sedikit lebih pendek dari konstruksi motor aslinya. Sehingga proporsi secara tampilan dan kenyamanan akan lebih baik. Bagian sasis ini tentu saja diubah, sub frame sasis belakang dipangkas habis dan diganti pipa besi 22,5 mm.

Sebagai identitas motor bergaya West Jateng Style alias WJS, ubahan yang dilakukan modifikator beken disapa Agus Dj ini memang memiliki ciri single seater. Karakter ini, sekaligus khas komunitas Minor Fighters (MF). Jadi, walaupun memiliki buntut pada bagian belakang, namun jok tetap egois. Makanya sub frame baru dibuat sedikit panjang sebagai dudukan bodi belakang yang menggunakan fiberglass sebagai materialnya.

Termasuk olahan bodi lain, seperti tangki dan bentuk deltabox palsu yang caplok model Suzuki GSX 400 lawas. Bagian ini, juga memakai serat kaca tentunya. Sama halnya untuk cover lampu depan dan sepatbor depan sekaligus air scoop di bawah mesin.

Kaki-kaki belakang fullset GSX 600 lebih kekar

Mengejar kenyamanan berkendara, modifikator yang gemar diving dan snorkling ini merangkai komponen kaki-kaki agar sesuai kebutuhan sehari-hari alias daily riding.

Tak heran jika Agus Dj justru pilih ajrutan depan model konvensional teleskopik. “Tapi, saya pakai punya Byson yang memiliki diameter as lebih besar. Tentunya, ini membuat tampilan menjadi lebih kekar. Harmonis dengan desain baju keseluruhan,” bebernya.

Sedangkan bagian buritan, dipilih komponen set Suzuki GSX 600. “Agar terlihat besar, mengimbangi model buntut ramping,” papar modifikator enerjik ini. (www.motorplus-online.com)