Untuk kebutuhan turing jarak jauh, tak sedikit anak klub yang mengganti klakson standar bawaan motor pakai produk aftermarket yang suaranya lebih gede.
Kata Fery, punggawa Victory Motor yang berdagang aneka spare part dan variasi motor di Jl. Arteri Kelapa Dua No. 6B, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, lumayan banyak anak-anak klub penyuka turing yang ganti klakson bersuara gede di gerainya. “Rata-rata pada ganti klakson model keong punya mobil,” tukasnya.
Namun, ternyata pemakaian klakson jenis ini kerap menyebabkan aki cepat tekor. Itu karena dayanya lebih besar dibanding klakson standar. “Mungkin pasangnya enggak pakai relay kali tuh. Mestinya arusnya langsung diambil dari aki dengan perantara relay,” saran Fery.
Buktinya yang pada pasang di tempatnya, enggak ada komplain. “Apalagi kalau pakai produk FER dari Jerman. Menurut yang sudah pakai, suaranya lebih mantap dan awet. Serta tidak bikin aki mudah tekor ketimbang yang lain. Anak-anak mobil juga suka pakai produk ini. Banderolnya Rp 225 ribu,” yakinnya tanpa maksud berpromosi.
Pemasangan relay-nya mudah kok kata Fery. Kalau enggan repot, tinggal nambah Rp 25 ribu saja terima beres di gerainya. Tetapi kalau mau bawa pulang dan pasang sendiri, silahkan saja. Tinggal lihat skema instalasinya pada badan relay.
Siapkan saja 4 buah kabel berlainan warna, misalnya merah-kuning-biru-hitam dengan panjang secukupnya berikut soket relay. Dari terminal positif (+) aki, langsungkan kabel merah menuju kaki relay nomor 30. Sementara dari kaki relay nomor 87, cabangkan 2 kabel warna kuning dan sambungkan ke terminal positif di klakson.
Sedangkan pada kaki relay nomor 86, pasangkan kabel setrum dari klakson bawaan motor. Trus dari kaki relay nomor 85, tarik kabel warna hitam yang kemudian dihubungkan ke ground atau massa bodi. Lakukan langkah yang sama dari terminal negatif (-) pada klakson. Lebih jelasnya, silahkan lihat skema rangkaiannya.
Mudah kan? (www.motorplus-online.com)