Karakter aspal dan tekanan ban bikin R. Fadhil sliding di tikungan
Perhelatan akbar Motoprix Region 2 Seri 7 yang digelar di Sirkuit Karting Sentul, Bogor, Jawa Barat (27/10) mengukuhkan posisi R. Fadhil sebagai Juara Umum MP1 (Bebek 4-tak 125 cc Tune Up Seeded) 2013 dengan total perolehan 103 poin. Tittle ini, tak lepas dari campur tangan sang tunner. Sehingga racer asal Marauke ini, mampu adopsi gaya balapnya buat taklukkan Yamaha Jupiter-Z nya.
“Karakter balap Fadhil enggak bisa lembut. Dia tergolong pembalap yang agresif dan doyan motor berpower besar mulai rpm bawah-atas. Bahkan liar,” jelas Answar Syadad, Chief Mekanik tim Yamaha NHK Asmad FDR Jasti Putra BKMS.
Untuk meramu pacuan sesuai karakter Fadhil, Aan panggilan Answar Syadad ada beberapa kilikan mujarab. Mulai dari perbandingan kompresi. Agar bahan bakar Bensol dibakar secara maksimal, perbandingan kompresi dibikin 13,8 : 1.
Hasil ini didapat dengan aplikasi piston diameter 55,25 mm. Sisi sampingnya dibikin mendem dari bibir blok silinder 0,65 mm. Sedangkan untuk mengatur keluar-masuk bensol, klep pakai in 28 mm dan ex 23,5 mm. Buka-tutup klep, didorong kem durasi sama, 278 derajat.
“Kombinasi tadi bisa bikin power melimpah mulai putaran bawah-atas. Apalagi overlap dibikin 4,5 mm. Jadi, tenaga bisa lebih cepat didapat,” papar pria yang berguru ilmu dari Heru Kate, Chief Mekanik bengkel Kate Motor Maboer, Jogjakarta.
(kiri atas) Overlap dibikin 4,5 mm, (Kiri bawah)Piston jenong bikin rasio kompresi mesin bisa tinggi. (Kanan)Durasi kem dibikin 278 derajat.
Menyempurnakan kilikan, Aan mengubah magnet standar pakai punya Yamaha Vega. Magnet dikustom jadi model rotor dengan berat 5,5 gram. Ini dilakukan buat sumbang torsi lebih besar.
Menghadapi sirkuit Karting Sentul, Aan menyematkan final gir pakai ukuran 14/44 mata. Sedangkan gigi rasio disesuaikan lagi. Gigi I 13/34 mata. Gigi II, 18/32 mata. Gigi III, 21/29 mata. Dan, gigi IV, 26/23 mata.
Seting untuk menghadapi cuaca yang panas terik, karburator Keihin TDR 28 mm dijejali main jet 62 dan pilot jet 108. Kilikan tadi, sudah bikin R. Fadhil menduduki posisi ke-2 di klasemen MP1.
Ketika race, keputusan tim menambah tekanan angin ban belakang jadi 22 psi dan depan 20 psi. Bikin Fadhil tak bisa maksimal. “Kondisi lintasan panas, bikin ban mudah sliding. Apalagi gaya balap Fadhil agresif, motor jadi susah dikendalikan masuk-keluar tikungan,” curhat Aan. Tapi, tak apa! Meski finish ke-3, itu sudah membuatnya jadi Juara Umum. (motorplus-online.com)