Paket aRacer DG-1 dan AF-1, cuma dilego Rp 3,5 juta
Seperti sudah dibahas di edisi lalu, bahwa AFR (Air Fuel Ratio) biasanya menjadi acuan para mekanik balap dalam melakukan seting akhir. Sehingga, performa motor lebih maksimal.
Nah, untuk mengetahui AFR yang dihasilkan berapa, lazimnya para tukang korek ini menyatroni bengkel yang punya mesin dyno. Karena umumnya, beberapa mesin dyno dilengkapi dengan pengukur hasil pembakaran itu.
Padahal sebenarnya, ente pun bisa ngukur AFR sendiri di rumah tanpa perlu mesin dyno. Bisa buat motor karburator maupun injeksi. Karena di pasaran ada kok yang jual AFR meter portable. Kecuali kalau ingin sekalian mengetahui peningkatan tenaga dan torsi, baru deh naikkan ke mesin dyno.
Innovate LM-2. Buat bengkel, cucok tuh!
Seperti yang dipunyai milik tim Shutter Speed (SP) di bilangan Daan Mogot, Jakarta Barat. “Kami pakai produk Innovate LM-2 Wide Band. Lebih akurat bacanya. Belinya Rp 7 juta sudah berikut O2 sensor keluaran Bosch tipe LS 7351,” beber Patar Sianipar, tunner SP yang dulu suka ngorek mesin mobil.
Informasi pada layar Innovate LM-2 ini berbentuk digital. Modelnya handheld dengan dimensi lumayan kompak, sehingga mudah dibawa kemana-mana.
Namun oleh Patar, sensor O2-nya diganti pakai Bosch tipe LSU4. “Tipe ini bawaan VW Golf. Masih ori Jerman. Ngebacanya lebih sensitif dan lebih akurat dibanding LS 7351. Gue dapatnya dari teman, belum ada di pasaran,” tukasnya.
Tinggal tergantung pemasangannya O2 sensornya. “Akan lebih mudah kalau di leher knalpot sudah ada dudukan O2 sensor. Kalau pakai knalpot tanpa dudukan sensor, bisa diakali pakai pipa panjang. Trus di pipanya dibikinkan dudukan sensor,” terang Patar.
Namun kalau mau lebih ringkas lagi, boleh tebus nih Innovate LC-1 yang ada Sphinx Motorsport (SM) di Point Squere Lebak Bulus Lt.3A No.57, Jakarta Selatan. Part ini, indikator AFR-nya berbentuk bulat kayak spidometer mungil aftermarket. Jadi, bisa ditempatkan di setang. Rider pun bisa memantau AFR sembari motor dijalankan.
Innovate LC-1. Indikator bisa ditempatkan di setang
“Indikatornya berbentuk jarum. Model seperti ini ada juga sih yang digital. Tapi, saya lebih suka model jarum. Karena lebih akurat. Konsumen kami juga lebih suka model jarum,” bilang Budiman Terianto, owner SM.
Paketnya AFR gauge yang dijual SM seharga Rp 3,950 juta ini, juga sudah berikut modul dan O2 sensor jenis wide band. “Mampu merekam history AFR saat riding. Tinggal colok kabel ke software, akan langsung terbaca AFR di setiap putaran mesin,” terang Budiman.
Pemasangannya terbilang mudah, “Hanya perlu bikin braket di setang dan buat dudukan O2 sensor di knalpot untuk yang knalpotnya belum dilengkapi dudukan O2 sensor,” imbuh Ebit, kru SM.
Atau, boleh juga lirik produk aRacer DG-1 asal Taiwan. Modelnya mirip LC-1, namun indikatornya jenis digital. “Sepaket berikut modul dan O2 Sensor wide band aRacer AF-1, kami lego Rp 3,5 juta. Instalasi mudah dan ada petunjuk pemasangannya juga,” tukas Freddy, punggawa Ultraspeed Racing di Jl. Panjang No.1, Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Tinggal pilih deh tuh! (motorplus-online.com)