Zirconium di struktur O2 sensor, bereaksi dengan oksigen jadi listrik
Edisi lalu sudah dibahas soal perbedaan antara sensor oksigen (O2) narrow band dan wide band. Jenis narrow band menurut M. Abidin, GM Service & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) umumnya digunakan untuk mass production. Bagaimana cara kerjanya?
“Fungsi O2 sensor di sistem injeksi motor standar hanya untuk berikan informasi hasil pembakaran (monitoring). Dengan cara membandingkan O2 (oksigen) usai pembakaran dengan O2 di luar. Dan hasil perbandingan O2 ini dikonversikan oleh ZrO2 (Zirconia Electrolyte) menjadi arus listrik,” jelasnya.
ZrO2 atau juga sering disebut zirconium, adalah zat kimia yang terdapat dalam stuktur sensor O2. Saat ZrO2 terkena oksigen yang tercampur dalam gas buang, terjadilah reaksi kimia yang kemudian menghasilkan tegangan listrik.
Tegangan inilah yang kemudian dikirim O2 sensor ke ECU sebagai informasi hasil pembakaran yang terjadi di ruang bakar. “Tegangan yang dihasilkan, antara 0 - 1 Volt. Keterbatasan range voltase inilah biasa disebut narrow band,” aku Abidin.
Kisaran arus di bawah atau < 0,5 Volt adalah campuran miskin/lean. Sedangkan di atas atau > 0,5 volt adalah campuran kaya/rich. “Target monitoring sensor ini adalah untuk mendapatkan campuran yang ideal. Yaitu AFR 14,7 : 1 pada voltase 0,5 Volt,” tambahnya.
Karena pada AFR itu, umumnya pembakaran yang terjadi sempurna. Sehingga otomatis emisi gas buang jadi rendah alias bersahabat dengan lingkungan.
Jadi, ketika sensor O2 membaca hasil pembakaran yang menghasilkan voltase di bawah 0,5 Volt (campuran terlalu miskin) atau di atas 0,5 Volt (campuran terlalu kaya), maka ECU mengkoreksi perintah ke injector untuk mengurangi atau menambah debit semprotan bensin sampai mendapat campuran yang stoichiometric (14,7:1). (motorplus-online.com)