Find Us On Social Media :

Modifikasi : Yamaha Mio Sporty 2007 Serang, Sudah Kencang Tapi Sayang, Belum Beruntung

By Motorplus, Sabtu, 23 November 2013 | 06:38 WIB
Modifikasi : Yamaha Mio Sporty 2007 Serang, Sudah Kencang Tapi Sayang, Belum Beruntung (motorplus)

Modifikasi : Yamaha Mio Sporty 2007 Serang, Sudah Kencang Tapi Sayang, Belum Beruntung (motorplus)

Dadan Alamsyah menjadi satu-satunya pembalap yang bisa meladeni kencangnya pacuan Danny Keder di Final Matic Race, Sentul, Bogor, Jawa Barat (3/11). Namun apes baginya, sempat juara pada race pertama, Dadan harus terlempar keluar di race kedua karena mengalami pecah ban.

“Saya yakin bisa kembali memenangkan race kedua. Namun apa daya, ban 17 inci belakang pecah dan saya terjatuh. Padahal motor saat itu sangat prima,” aku pembalap asal Subang, Jawa Barat itu.

Berbicara soal mesin Yamaha Mio Sporty tunggangan Dadan, Jefry sang juru korek tim SKR JP AMS RT mau buka-bukaan. Karena turun di kelas Matic FFA s/d 350 cc, tentu detail ubahan yang dilakukan setiap tim juga berbeda.

Untuk Mio tunggangan Dadan, mesin dibore up pakai piston CBR oversize 300 yang punya diameter 66,5 mm. Posisi big end digeser 5 mm, naik-turun jadi 10 cm yang membuat langkah stroke menjadi 67,9 mm. Ini membuat kapasitas mesin membengkak menjadi 235,5 cc.

Pembengkakan ruang bakar diimbangi dengan masuk-keluarnya bahan bakar yang ikut dimaksimalkan. Klep in dibesarkan dengan adopsi ukuran 34 mm, dan klep ex dipatok 27,5 mm. Sedangkan porting-polish, dibuat 27 mm untuk lubang isap, dan 23 mm untuk lubang buangnya.

Durasi buka-tutup klep juga diatur ulang lewat penyesuaian kem. Klep isap dibuat berdurasi 276 derajat. Sedangkan klep buang berdurasi 278 derajat.

Rincinya, klep hisap dibuat membuka 33 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 63 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 65 derajat sebelum TMB, dan menutup 33 derajat setelah TMA.

Modifikasi : Yamaha Mio Sporty 2007 Serang, Sudah Kencang Tapi Sayang, Belum Beruntung (motorplus)

“Durasi kem dibuat segitu, untuk mengejar tenaga atas. Kalau tenaga bawahnya sudah dibantu sama lubang porting-polish yang dibuat kecil,” tegas mekanik asal Tangerang itu.

Meski kapasitas ruang bakar cukup besar, kompresi motor ini tidak dipatok tinggi. Hanya diseting di angka 11,8 : 1. Menurut si mekanik, biasanya motor ini meminum Pertamax Plus. Namun untuk Final Matic Race lalu, menggunakan bensol dengan harapan mesin bisa jadi lebih awet dan tenaga motor tetap terjaga.

Untuk penyembur bahan bakar ke silinder, dipercayakan pada karburator Keihin PE 28 mm. Di sirkuit Karting Sentul lalu, pilot jet dipatok 42. Main jet-nya dipasangkan yang 134.

Pindah kebagian CVT, part standar masih banyak diandalkan untuk bagian ini. Ubahannya, ada di pulley yang disesuaikan derajatnya menjadi 13,5 derajat untuk membuat tenaga bawahnya jadi lebih liar.

Sedangkan masalah pengapian, juga masih banyak mengandalkan part standar. Hanya, CDI yang diganti menggunakan CDI standar milik Yamaha Fino Thailand biar lebih advance.

Melihat performa Dadang yang tampil impresif di atas lintasan Sentul lalu. Nampaknya akan jadi rival yang serius bagi Denny Keder di tahun depan. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Pelek : Comet
Ban: FDR 90/80-14
Sok belakang: YSS
Knalpot: SKR Racing
Roller: 7 gram dan 9 gram