Thermostart akan membuka dan mengalirkan cairan ke radiator secara bertahap seiring kenaikan suhu
Saat ini, mesin motor dilengkapi dua model sistem pendinginan. Ada yang menggunakan bantuan udara sebagai zat yang membantu pendinginan engine dan ada juga yang menggunakan cairan dan radiator.
Untuk sistem pendinginan udara atau konvensional, biasanya bagian silinder blok dan head silinder mengapikasi kisi-kisi atau sirip. “Sirip ini yang berfungsi mengalirkan hawa panas ke udara. Sedangkan di mesin yang mengaplikasi radiator, tidak perlu sirip. Itu karena adanya cairan yang bersirkulasi di sekitar linner,” ungkap Endro Sutarno, Technical Training Development PT Astra Honda Motor (AHM).
Perannya radiator ini juga didukung thermostat yang berfungsi mengatur kapan waktunya cairan bersirkulasi. Jika suhu masih di bawah 80°C, maka cairan tak dialirkan ke radiator. Tetapi, jika suhu berada di atas itu, thermostat akan membuka. Sehingga cairan yang ada di water jacket (sekeliling linner) dan head silinder akan masuk ke radiator. Proesesnya, isap dan dorong. Karena dibantu dengan adanya pompa radiator.
Hingga kini, radiator di pacuan sudah mulai mengaplikasi bahan aluminium bukan lagi tembaga atau bahan logam seperti seng. “Tujuannya lebih kepada membuat radiator tahan terhadap karat. Karena tingkat korosi yang dimiliki aluminium yang lebih rendah,” tambah Endro.
Nah, di edisi kali ini, EM-Plus bahas beberapa hal yang musti dipahami tentang radiator. Terlebih di musim penghujan. Jangan sampai radiator kotor. Sebab, bisa mengganggu proses pendinginan. Jika kisi-kisi radiator kotor dan rusak, proses pendinginan tak maksimal. Yukz, dibaca terus! (motorplus-online.com)