Salah satu dari dua legend, tepatnya Finsbury Park London 1904. Ada tiga mesin yang dipakai di motor ini, ada Precision, Villiers dan JAP! Eh.., tunggu-tunggu! Kok ngaco ya? Sorry bro, kalimat awal tadi bicara ikhwal Zenith Motorcyle sebagai inpirasi dari motor ini.
“Yap, diambil dari desain Zenith yang sangat klasik,” buka H. Agus Irfan SE, life member dari Bikers Brotherhood MC, Mother Chapters. Buat Irfan, bentukan Zenith memang sip dan nggak lekang dimakan zaman. Makanya ia nggak ragu-ragu lagi merombak abis tampilan modern Suzuki Shogun 125 jadi roundtank.
Paling diapresiasi dari motor ini, tentunya kerapian dan detailitasnya. Shogun hanya menyisakan mesin doang. Semuanya, dibuat lewat cara handmade. Bentukan klasik ada pad back-bone yang panjang, down tube ganda dan center bone condong ke belakang.
Tangki ala coffin, juga meggantung di bawah back-bone lengkap dengan sadel sepeda onthel dan sasis belakang hardtail murni alias rigid. Untuk di depan, kontruksi springer-nya dibuat sama persis dengan desain Zenith yang menggerus aspal di awal abad 20.
Untuk mewujudkan impiannya itu, Irfan harus sabar menunggu 3,5 bulan untuk keluar dari rumah modifikasi Jigus Garage. “Salut pada builder ini. Kesulitannya tentu banyak! Selain part-part yang harus dibuat di tukang bubut, riding position dan kontruksi sasis ideal harus diperhitungkan,” tambahnya.
“Belum lagi ketelitian ahli ketok pelat untuk tangki, dan sepatbor dari kang Beben Kosambi,” jelasnya. Nuansa gold hadir di mesin, juga pin strip dan goldleaf di tangki, menambah mewah. (motorplus-online.com)