Setelah Andi Gilang berjaya di Honda Racing Championship (HRC) Purbalingga, Jawa Tengah (13/10), kini giliran rekan setimnya. Aditya Pangestu mendominasi kelas 125 cc Tune up pemula di HRC Di seri Tegal, Jawa Tengah (3/11).
Selain skill pembalap yang mumpuni, motor yang ditunggangi pembalap tim Honda Daya KYT Walini Federal Oil FDR ini juga menjadi salah satu kunci kemenangannya. "Paling utama setingan motor harus sesuai dengan karakter pembalap. Untuk tunggangan Aditya, karakter motornya dibuat lembut di putaran bawah, tetapi bengis di putaran menengah dan atas," ucap Arif Shetep, mekanik yang meracik motor ini.
Untuk mendongkrak tenaga besar yang dimiliki Supra X125, piston diubah menggunakan produk Izumi berdiameter 53,4 mm. Hal ini juga demi menyesuaikan regulasi yang membolehkan kapasitas silinder hingga 130 cc.
Sesuai dengan regulasi yang mewajibkan penggunaan bahan bakar beroktan 95, rasio kompresi mesin tidak dipatok tinggi. Shetep hanya memakai kompresi 12,8 : 1 di tunggangan pembalap asal Subang, Jawa Barat ini.
Mengatur keluar masuk bahan bakar di ruang silinder, klep diganti menggunakan klep Honda Sonic yang dimodif. Klep in pakai payung klep berdiameter 26 mm, sedangkan klep ex pakai payung 23 mm.
Menyesuaikan dengan ubahan pada payung klep, saluran hisap dan buang ikut dirombak. Lubang bibir klep isap diporting jadi 25,5 mm, sedangkan lubang klep ex dipatok 23 mm.
Durasi noken as disesuaikan. In dibuat berdurasi 274°. Membuka 34° sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60° sebelum TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang berdurasi 273°. Hitungannya, membuka 60° sebelum TMB, dan menutup 33° setelah TMA.
"Durasi noken as ini yang membuat motor bertenaga halus di putaran bawah dan tetap isi di putaran menengah hingga atas," tegas Shetep. Kombinasi ini lah yang akhirnya membuat Aditya berdiri di podium tertinggi. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek: Takasago Excel
Ban: FDR 90/80
Knalpot: Custom
Sok belakang: Showa
CDI: BRT