Peralatan dijarah karena seremoni telat dan kelamaan
Lama tak gelar event adu kebut trek lurus di Bali, membuat para pecinta kecepatan di pulau dewata begitu bersemangat menyambut Fast Engines Dragbike Championship (FEDC) 2013 yang digelar di kawasan Renon, Denpasar, Sabtu (30/11) kemarin.
Buktinya sehari sebelum event dimulai, tercatat sekitar 237 starter asal Bali sudah mendaftar. "Belum dari luar Bali seperti Jawa Timur. Itu pun starter lokalnya bisa lebih kalau tidak ada accident balap liar di Tabanan yang menyebabkan meninggal dunia. Bengkel-bengkel balap di Tabanan pada di razia polisi," tutur Didin, kru dari Oxygen selaku event organizer Fast Engines Dragbike.
Sejatinya FEDC akan dilangsungkan selama 2 hari (sabtu - minggu) dan mengambil waktu start dari jam 16.00 hingga malam ala night race.
Namun entah kenapa, hingga pukul 17.00 balapan blum juga dimulai. Padahal perserta sudah berdatangan dan siap bertarung. Penonton pun dari tengah hari bolong sudah stand by di lokasi untuk menyaksikan jalannya lomba.
Mungkin karena gak sabar menunggu, tiba-tiba muncul keributan dekat garis start. "Tapi sempat bisa dilerai. Dan kemudian balapan dimulai," ujar Ketut, salah satu kru Emplus yang jadi saksi mata.
Tapi begitu balapan berlangsung sebentar, tiba-tiba beberapa pembalap pada protes penghitungan time nya dianggap nggak jelas. Tak selang berapa lama, trek langsung dibanjiri kru tim dan penonton. Mereka pada ngamuk dan menjarah peralatan event yang ada.
Ketika dikonfirmasi, Yayan Supriyatna selaku promotor lomba membenarkan hal itu. "Dipicu dari seremonial yang kelamaan," tukasnya.
"Semuanya habis diamuk massa. Balap dibubarkan. Peserta juga pada minta kembali uang pendaftaran," tambah Didin. (motorplus-online.com)