Meskipun kejurda tahun depan masih belum digelar, tapi di IRC NHK Road Race (INRR) 2013, Final Kejurda Seri ke-6 yang diselenggarakan di sirkuit alun-alun kota Bangkalan, Madura, 2 pekan lalu, (1/12) ada beberapa perdebatan. Perbedaan pendapat ini menyangkut batasan atau syarat pembalap untuk naik kategori. Maksudnya, syarat apa yang bisa menaikkan kategori pembalap dari pemula jadi seeded.
Kasusnya ada di kelas MP5 dan MP6. Beberapa tim balap yang turun INRR Bangkalan menyayangkan Pengprov IMI Jatim lantaran tidak menaikkan salah satu pembalap ke kelas MP3 atau MP4. Pembalap yang dianggap harusnya naik ke kelas MP3 atau MP4 itu kalau dilihat dari segi prestasi. Jadinya, pembalap yang sudah naik kelas tidak diizinkan main di kelas MP5 dan MP6 musim depan.
“Sekarang atas dasar apa pembalap harus naik kelas? Kalau hanya berdasarkan prestasi itu bukan patokan karena pembalap saya baru 1 tahun ikut balap,” kesal Ahmad Muhaimin, pemilik tim sekaligus tunner Nilam Aldan Light Speed.
Menurut beberapa pemilik tim maupun pembalap yang memberikan usulan, pembalap bisa naik kelas jika prestasinya sudah bagus dan sering juara. “Kalau prestasi bagus dan ada kesiapan mental dari pembalap kenapa tidak. Tapi, jika masih belum siap jangan dipaksa,” tambah Gunawan Salim Hauche, manager tim Safira Aswin Lauren.
MP5 dan MP6 dianggap kelas pembibitan pembalap. Apalagi, kedua kelas ini sudah tidak di masukkan di seri kejurnas. “Statusnya tidak ada di kejurnas. Jadi lebih baik lagi jika kelas MP5 dan MP6 dijadikan sebagai pembinaan pembalap bukan pembunuhan yang dipaksa harus naik kelas hanya berdasarkan prestasi,” lanjut Jeany Harmono, pemilik tim Kheevalindo NHK GDT JHOO.
Di buku kuning aturan balap motor juga tidak ada regulasi naik kelas karena prestasi. Tapi, kalaupun pembalap bersedia naik kelas ya bisa saja.
“Setahu saya naik kelas berdasarkan prestasi itu mustinya dari pembalap atau tim, bukan dari IMI. Kita sebagai pem- balap hanya mendaftar ke kelas selanjutnya jika memang akan pindah kelas,” ujar Idris, pembalap tim Nilam Aldan Bega.
Sebagai ketua IMI Jatim pun Bambang ‘Kapten’ Haribowo juga angkat bicara atas kejadian di INRR yang pesertanya tembus di angka 388 starter. “Ikut aturan buku kuning saja. Batas umur maksimal perkelas sudah disebutkan. Kalau di MP5 dan MP6 batas maksimalnya sampai 14 tahun,” ucapnya. (motorplus-online.com)