Suzuki FXR150 mempunyai basic mesin yang sama dengan Suzuki Satria F-150. Dari kesamaan tersebut, sudah menjadi keunggulan tersendiri dari motor ini untuk bermain di kelas sport. Sehingga tidak banyak mengalami kesulitan untuk melakukan setingan karena sudah ada cetak biru dari Satria F-150.
Setiap kali motor ini turun di kelas Sport Tune up 200 cc, selalu menjadi momok lawan-lawannya. Seperti di event dragbike Semarang, Jawa Tengah kemarin. Bersama joki Dwi Batank, FXR ini mampu mencatatkan best time 7,6 detik.
Hal tersebut tidak terlepas dari tangan dingin Wawan Kristiarto, juru korek dari Abakura Racing, Solo, Jawa Tengah. Mekanik yang sebelumnya berjaya di bebek 200 cc dengan motor Satria F-150, kali ini coba mencangkok ubahan tersebut di motor sport.
“Basic mesin sudah sama, tinggal kita kopi ulang saja,” beber Wawan. Kita coba kupas lebih dalam ubahan yang telah dilakukan pada motor dengan basic kapasitas mesin 150 cc ini.
Untuk dapur pacu, diubah dengan memasangkan piston merk LHK dengan diameter 69 mm. Dengan stroke yang telah naik 4 mm dari standar (48,8 mm) didapatkan kapasitas volume mesin sebesar 197,33 cc. untuk mengimbangi tenaga motor yang drop di putaran bawah, maka perbandingan gigi rasio girboks dibikin lebih rapat dengan gigi I 14/30 mata. Gigi II, 15/24 mata. Gigi III, 19/24 mata. Untuk rasio Gigi 4 dan 5 dibiarkan standar, karena untuk lintasan sepanjang 201 m dirasa sudah cukup.
Selanjutnya masih bermain di area dapur pacu, katup isap dan buang diperbesar dengan ukuran in 26 mm dan ex 23 mm yang dicomotan dari Kawasaki KLX 250. “Klep KLX250 perlu dikecilkan dan dipendekkan agar bisa dipakai di FXR,” beber mekanik asli Solo ini.
Katup tersebut membuka dan menutup ketika kem durasi 270 derajat dengan lift katup isap 8,2 mm dan buang 8 mm bekerja. Dengan tinggi angkat katup yang sudah mengalami kenaikan, kecenderungan adanya floating di putaran tinggi coba di minimalkan lewat per klep Jepang.
Mesin sudah mengalami berbagai ubahan, termasuk sektor pengapian juga mutlak dilakuan penyesuaian. Pengapian mengandalkan magnet dari motor Special Engine (SE). “Magnet ambil dari motor Yamaha YZF250 yang hasikan arus listrik lebih stabil,” beber mekanik yang memilih otak pengapian dari CDI Rextor GRM.
“Yang masih menjadi PR di motor ini adalah setingan rangka yang belum ketemu. Karena saat dipakai pada kecepatan tinggi, getaran masih terasa sangat besar,” tutup mekanik yang beralamat di Jl. Solo-Semarang Km 3, Kartosuro, Karanganyar, Jawa Tengah. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan
Ban belakang
Knalpot
CDI
Abakura Racing