Grand Final Mega Suzuki Primax 2013 Road Race Open Championship (GFMSP) yang berlangsung di sirkuit GOR Joyoboyo, Kediri, Sabtu lalu (14/12), jadi salah satu korban bentroknya jadwal balap di Jawa Timur. Di waktu yang sama, ada dua balapan yang sejenis di kota lain.
GFMSP digelar Sabtu malam. Balapan di kota lain yang masih di wilayah Jatim berlangsung Minggu siang (15/12). Pihak penyelenggara GFMSP mengklaim sudah mendaftar ke IMI Jatim jauh hari.
“Daripada berebut peserta mending balap saya majukan hari Sabtu. Tapi, resikonya musti mengeluarkan dana lebih besar untuk sewa lampu,” bilang Pieter R. Taju, promotor GFMSP dari Pamor Automotive Club (PAC).
Dengan keputusan itu banyak pemilik tim dan pembalap langsung sigap. “Mesti mengeluarkan dana lebih untuk kru dan kebutuhan pembalap. Kasihan mereka juga bekerja dua hari penuh,” ucap David, manager tim Anugrah Mandiri Primax, Ponorogo.
Fakta di GFMSP dikomentari Tomy Salim. Tomy, rider nasional yang turun di kelas MP1, mewakili sebagian peserta GFMSP dari total 192 starter.
“Selesai balapan Sabtu malam, saya pakai istirahat total. Minggu paginya bisa seger,” beber pembalap tim Safira Aswin Speed ini.
Tapi, tidak kalah penting kondisi motor juga wajib dicek. “Biar aman saya bawa dua mesin. Yang satu untuk balap di Kediri, satunya lagi untuk balap besoknya,” lega M. Ilham tim Putra Anugerah NHK Racing.
Solusi hemat juga ditempuh pemba-lap andalan JRA NRP Cahya Yamaha yang hanya mempersiapkan part cadangan. “Part yang dibawa head, noken dan piston saja untuk jaga-jaga jika motor ada trouble,” bilang Nur Iwan yang sukses menjadi juara umum di final GFMSP. (www.motorplus-online.com)