Jalan berdebu bisa membuat ruang CVT skubek cepat sekali dihinggapi kotoran. Kalau ente ngerasa skubek kesayangan mulai timbul vibrasi, bisa jadi kotoran atau debu yang bersarang di ruang CVT-lah penyebabnya.
Makanya hampir semua pabrikan menyarankan untuk melakukan pengecekan rutin komponen CVT. “Untuk skubek Suzuki dianjurkan komponen CVT dicek dan diservis setiap 10 ribu km. Kalau jalan yang sering dilalui banyak debunya, lebih cepat lebih baik,” bilang Hariadi, Service Manager 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Sama halnya dengan di skubek Yamaha, anjurannya setiap 10 ribu km. Tetaapi untuk produk Honda, Wedijanto Widarso, GM Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) pernah bilang pada Em-Plus anjuran dari pabrikan Honda setiap 8.000 km.
Lantas apa saja yang diservis dan berapa biayanya? Menurut Hariadi, komponen CVT dicek dan dilakukan pembersihan dari kotoran yang bisa memicu vibrasi. “Lalu pin movable driven face dilumasi. Biayanya kalau di bengkel resmi Suzuki sekitar Rp 30 ribu,” tukasnya.
Di beberapa skubek kayak Yamaha dan Suzuki Skydrive, bushing pada puli primernya juga kudu ikutan dikasih grease. Karena pada puli primernya sudah dilengkapi sil untuk mencegah grease meleber keluar.
Tetapi ingat, grease yang dipakai pun tak boleh sembarang. Mesti yang tak mudah meleleh pada suhu tinggi. Kalau di Yamaha, grease dijual paket yang terdiri dari 2 kemasan seharga Rp 11 ribuan. Terdiri dari primary sheave grease (untuk puli primer) dan satunya lagi secondary sheave grease (untuk puli sekunder).
Boleh juga kok dipakai di skubek lain. Atau bisa juga tebus produk aftermarket kayak Science CVT grease dengan banderol mirip-mirip. Pelumasan pada komponen CVT sangat perlu guna menjaga komponen dari keausan. Maklum, kan komponen bergerak. (www.motorplus-online.com)