Insiden terjebaknya peserta event Extreme Adventure Trenggalek sejak Minggu (22/12) di kawasan hutan Watulimo, memang ada beberapa penyebab. Diantaranya adalah peserta yang memang keras kepala karena tetap menggunakan jalur utama. Sementara panitia sudah mengalihkan ke jalur alternatif yang lebih aman dan padat.
Ada juga yang beranggapan bahwa faktor non teknis disebut faktor ‘X’ juga sangat berpengaruh. Yaitu karena adanya energi lain di kawasan hutan Watulimo. Dimana jalur utama event yang diselenggarakan putra Bupati Trenggalek itu berlangsung.
Tapi faktor yang cukup masuk akal dan pantas dijadikan alasan besar, adalah ketidak-sigapan panitia. Lantaran jumlah peserta yang mencapai 1.000 orang. Sementara jumlah panitia, tim evakuasi dan sweeper benar-benar tidak setara.
“Banyak yang pingsan, dehidrasi dan kedinginan saat terjebak di dalam hutan tersebut. Sebenarnya tim evakuasi dan sweepernya enggak ada di lokasi. Makanya banyak peserta yang memang tidak sempat tertolong,” jelas Dana Prasetya dari rumah modifikasi GDZH Custom Cycle Jombang, yang selamat dalam jebakan tesebut.
Masuk akal apa yang diungkapkan oleh Dana. Jika memang tim evakuasi atau sweeper sudah siap, kemudian koordinasi panitia lebih baik. Kemungkinan besar insiden terjebak di hutan tidak akan terjadi. Ya memang butuh ketegasan dari panitia jika kondisinya berubah jadi ekstrim. (motorplus-online.com)