Kem atau camshaft pada motor 4-tak pengaruhnya sangat besar terhadap performa mesin. Jika ubahan profil mekanisme buka-tutup klep ini tepat, bisa menyumbang lebih dari 2 dk lho. Makanya ketika meriset mesin balap, selain ngorek saluran masuk dan buang serta gedein klep, komponen ini juga jadi fokus utama para mekanik.
Biasanya ketika sudah ketemu profil kem yang pas, mekanik menggandakannya buat cadangan. Istilahnya bekennya ‘copy kem’ yang pengerjaannya dilakukan di bengkel bubut yang punya mesin copy kem. Tujuannya agar jika sewaktu-waktu mesin utama jebol dan kemnya ‘kena’, ada penggantinya.
Nah, umumnya mesin copy kem yang dipunyai bengkel bubut saat ini kerjanya secara manual. Batu griding-nya juga yang biasa, yang bila dipakai beberapa kali akan mengalami keausan. Sehingga tingkat kepresisianya bisa berubah-ubah. Selain itu, ketelitian sang operator juga sangat menentukan.
Berbeda bila pakai mesin CNC (Computer Numerik Control). “Kelebihan CNC, mau bikin 1.000 kem pun 100% profilnya bisa dibuat sama persis. Karena pengerjaannya semua secara computerize,” bilang Tomy Huang, bos Bintang Racing Team (BRT) yang sudah melengkapi work shopnya dengan mesin bubut ini.
Ada 3 buah mesin CNC yang dimiliki BRT, yakni untuk bubut kem, cylinder head dan bos klep. BRT mendatangkannya dari Taiwan bermerek Palmary. Untuk CNC kem, tipe yang digunakan yaitu Extomary OCD-3260CAM seharga Rp 2,5 Milliar. “Komputer atau pengontrolnya dari Spanyol,” imbuh Haryo Dipo, teknisi BRT yang mengoperasikan alat tersebut.
“Mata grindingnya terbuat dari diamond (berlian) yang harganya sekitar Rp 30 jutaan. Tingkat keausannya sangat kecil dan pemakaiannya bisa sangat lama. Jadi bikin ratusan maupun ribuan kem, kepresisiannya terjaga,” tukas Tomy.
Itu baru mesin bubutnya saja. Masih ada tambahan mesin cam analyzer (Rp 85 juta) dan 4 macam software. Antara lain software simulasi dan cam design yang masing-masing seharga lebih dari Rp 200 juta. Weewww…!!
Cam analyzer berfungsi untuk membaca profil kem yang akan dicopy (master kem). Mulai dari durasi, lift, diameter pinggang, LSA dan sebagainya. Kemudian hasil bacaannya ditransfer ke komputer dan diolah software.
“Setelah dapat data dari master kem, kemudian disave pakai flash disc, lalu dipindahkan ke komputer atau pengontrol yang ada pada mesin CNC. Selanjutnya CNC akan membentuk profil kem mentah yang sudah dipasang sama persis dengan master kemnya, berdasarkan data yang didapat dari cam analyzer tadi,” terang Haryo yang lulusan SMK Negeri 1 Magelang, Jawa Tengah.
Proses pembentukan profil kem pakai mesin CNC ini hanya butuh waktu sekitar 15–20 menit. “Tergantung kem mentahnya. Kalau tambalannya tebal, bisa lebih dari 20 menit. Tapi, kalau tambalannya tipis, 15 menit sih kelar,” ujarnya.
Nah, buat ente yang ingin bikin atau ngopy kem high performance maupun kompetisi, bisa tempuh jalan CNC.
Kalau belum punya master kem-nya, BRT sudah menyediakan beberapa pilihan profil kem untuk beberapa merek motor. Antara lain Yamaha Jupiter-Z, Mio, Honda Supra X125, Blade lama, BeAT/Scoopy karburator dan New Mega Pro.
Tentunya dengan keunggulan kem copy yang lebih presisi, power yang dihasilkan pacuan pun tersalur sempurna dong. (www.motorplus-online.com)