Hujan sejak pagi hingga siang tak menyurutkan para pembalap dan tim yang turun di final NHK PBS Racing Production (NPRP), Kejurda Road Race Banten yang digelar di stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten, Minggu lalu (22/12). Sebanyak 463 starter bukan cuma berasal dari Serang dan sekitarnya. Tapi, pembalap Bandung, Sumedang, Jakarta, dan Bekasi juga ikutan balap.
Alasan tim-tim Jabar turun di NPRP karena jadwal balap road race di Jabar sudah habis. Mereka sengaja ikuta NPRP hanya untuk setting motor. "Sekalian tes motor baru untuk turun di Motoprix tahun depan," aku Rifki Rahardian, pembalap pemula dari tim Madura Jaya AJM BBS, Sumedang.
Tim Jakarta turun di NPRP jelas. Road race di Ibu Kota Indonesia ini sudah lama enggak digelar. "Untuk menambah jam terbang pembalap. Kebetulan minggu ini di Jawa Barat tidak ada event," terang Andi Wibowo, pemilik tim Gandasari Racing, yang mengandalkan Rifki Yefi dan Bangun.
Alasan lain dikemukakan Bram Prasetya, pembalap asal Jakarta dari tim CLD Mega Prima Apry PSM Empush Yostar. "Selain hadiahnya lebih besar, rasanya ada yang hilang jika hari Minggu nggak diisi balap," ujar Bram pembalap yang tahun depan fokus balap sport.
Untuk penyelenggara, serbuan pembalap luar Banten tidak jadi masalah. "Alhamdulillah, kita senang di kejurda Serang, banyak pembalap dari luar daerah," aku H. Tamimi, Ketua Harian PBS Racing, promotor NPRP. “ "Ini bagian dari strategi Pengda IMI Banten. Pembalap lokal balapan di Banten, tapi bisa merasakan bersaing dengan pembalap luar Banten," tutup H. Mimi, panggilan karibnya. (www.motorplus-online.com)