Honda Racing Corporation (HRC) sudah mengancam bakal keluar dari MotoGP di tahun 2017 jika software ECU di balap prototipe itu diseragamkan. Meski kemungkinan kerugian di pihak Dorna Sports selaku penyelenggara juga besar, tapi estimasi kerugian di pihak Honda bakal lebih besar!
Untuk mengetahui apa saja kerugian Honda jika meninggalkan MotoGP di tahun 2017 nanti, kita perlu tahu keuntungan yang mereka raih dari keikut-sertaannya. Secara garis besar hal positif yang mereka bisa ambil dari partisipasi di MotoGP adalah riset dan pengembangan, pemasaran dan untuk melatih skill mekanik jadi lebih baik.
Jika mereka memutuskan untuk menarik diri dari ajang balap MotoGP, maka secara otomatis 3 keuntungan terbesar di atas takkan mereka dapatkan lagi. Dimana riset untuk menciptakan teknologi terbaru dan kompetitif untuk masa depan, takkan berjalan lagi. Kemudian dari sisi pemasaran untuk produk-produk yang berhubungan dengan racing bakal berkurang. Begitu juga dengan pelatihan skill mekanik.
Namun sebenarnya bukan hanya tiga hal tersebut. Melainkan beberapa hal penting lain juga bakal diderita Honda jika meneruskan niat keluar dari MotoGP. Diantaranya brand trust (kepercayaan pada brand) yang kemungkinan mulai menurun, fans akan hilang, mix and match dengan komponen lain takkan berlanjut, serta masih banyak lagi.
Jadi paling tidak Honda harus terus bertahan di MotoGP. Apapun perubahan regulasi yang terjadi. Toh bukan hanya ECU yang bisa menjadi kekuatan utama pada sebuah manufaktur. Mesin, rangka, setup geometry hingga skill pembalap juga sangat berpengaruh. Lagipula, kondisinya sama untuk semua manufaktur di MotoGP. Bukannya ini justru membuat divisi riset dan pengembangan, jadi lebih intens bekerja?
Jika memikirkan semua ini, tentu HRC takkan mengambil keputusan yang terdengar cukup emosional itu. Yah, semoga saja masih ada pertimbangan yang lebih baik. (motorplus-online.com)